REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senyum bahagia terpancar dari wajah warga Dusun Mangepang, Desa Mangepang dan Dusun Tinggi Balla, Kelurahan Sapaya, yang menjadi korban longsor di Kabupaten Gowa. Ahad (11/2) kemarin mereka menerima bantuan logistik dari Aksi Cepat Tanggap Sulawesi Selatan (ACT Sulsel).
Bersama Suzuki Motor Club dan Pasper Depok selaku mitra, serta Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), ACT Sulsel menyalurkan sekitar 147 paket logistik lengkap kepada masyarakat terdampak longsor. Sebelumnya, bantuan disalurkan ke beberapa titik lainnya.
Distribusi pertama kita lakukan di Dusun Mengepang, lalu sorenya ke Dusun Tinggi Balla. "Kita bagikan logistik yang berisi gula pasir, minyak goreng, beras, peralatan mandi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Itu semua adalah barang-barang mendesak yang dibutuhkan oleh korban longsor ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut membersamai korban longsor,” ujar Kepala Marketing Komunukasi ACT Sulawesi Selatan, Mustafa Matar, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (14/2).
Mustafa menuturkan, distribusi logistik kembali dilakukan ke beberapa wilayah terdampak longsor karena masyarakat terdampak masih membutuhkan bantuan. “Ini sebagai bentuk ikhtiar kita dalam membersamai korban longsor di Gowa ini karena kita tau korban ini masih membutuhkan bantuan. Dan alhamdulillah distribusi bantuan ini diterima langsung oleh sekitar 147 jiwa. Para korban yang mendapatkan bantuan sangat senang dengan adanya bantuan ini,” lanjutnya.
Selain membutuhkan bantuan logistik, Mustafa melihat korban terdampak longsor juga membutuhkan bantuan obat-obatan. Beberapa warga terdampak longsor sudah mulai dihinggapi berbagai macam penyakit seperti batuk, diare dan demam.
Sebelumnya, Selasa (22/1) pagi beberapa titik di Kabupaten Gowa dilanda longsor, termasuk di dalamnya wilayah Desa Mengepang dan Kelurahan Sapaya. Longsor menyebabkan terputusnya beberapa akses jalan, hingga tidak memungkinkan dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat. Longsor juga menyebabkan korban jiwa.
“Di Dusun Mangepang ada delapan orang meninggal dan sembilan rumah rusak. Sedangkan Dusun Tinggi Balla ini ada sekitar 22 meninggal dan 23 rumah rusak. Saat ini sebagian besar korban mengungsi ke rumah kerabat. Namun, sekarang beberapa sudah kembali ke rumah masing-masing dan beberapa jalan juga sudah dapat dilalui,” lanjutnya.