Kamis 14 Feb 2019 17:39 WIB

Menaker Minta UMKM Manfaatkan Media Sosial

Media sosial jangan digunakan untuk menyebar hoaks.

Menaker  Hanif Dakhiri , saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (14/2).
Foto: dok. kemnaker
Menaker Hanif Dakhiri , saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta pelaku usaha ritel dan dan usaha Kecil dan Menengah (UMKM) agar memanfaatkan platform media sosial secara optimal untuk berbisnis dan memperluas jejaring kerja. Media sosial, kata dia, jangan digunakan media sosial untuk bergosip dan menyebarkan hoaks.

Hanif mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi indonesia salah satunya melalui UMKM. Dengan UMKM yang kuat dan mandiri akan menimbulkan penguatan ekonomi nasional yang konsisten. 

"Pelaku ritel dan harus semangat dan percaya  diri menghadapi  tantangan- tantangan era industri 4.0 melalui berbagai inovasi dan kolaborasi dengan asosiasi sektoralnya masing-masing, kata Hanif, saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (14/2).

photo
Menaker Hanif Dakhiri , saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (14/2).

Dalam menghadapi berkembangnya platform belanja online, kata Hanif, dibutuhkan strategi khusus yang harus diterapkan . "Perlu adanya inovasi untuk dapat meningkatkan terobosan pasar. Salah satunya melalui kolaborasi dengan kelompok lain dengan  ide ataupun terobosan yang berbeda dan unik," kata Hanif.

Selain itu, para pelaku ritel perlu untuk memperluas pasar, meningkatkan kemampuan pemasaran guna bisa terus bisa bersaing di pasar.  Pemanfaatan teknologi dengan seoptimal mungkin.  Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan strategi pemasaran melalui jaringan online seperti media sosial, blog, website dan lain sebagainya.

"Di masa depan sosmed merupakan pasport bagi kehidupan kita. Penilaian dari orang akan melihat melalui medsos yg kita miliki," kata Hanif.

Hanif menambahkan pemerintah telah menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 10,5 juta  dalam waktu 4 tahun. Hal ini didukung investasi dari dalam dan luar negeri.

Menurutnya, lapangan kerja muncul karena adanya investasi. Investasi penting karena bisa menjadi penggerak perekonomian indonesia.

"Pengangguran kita saat ini 5,3 persen. Yang merupakan angka pengangguran terendah sepanjang sejarah reformasi," kata Hanif

Namun, kata dia, Indonesia memiliki tantangan terhadap pembangunan SDM. Oleh karena itu pemerintah  mencanangkan  tahun 2019 sebagai tahun  pengembangan SDM.

"Pemerintah terus mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan  dengan terus menggenjot melalui pelatihan vokasi secara masif," kata Hanif.

Tahun ini Kemenaker akan memfasilitasi pelatihan sebanyak 228 ribu orang yang terbagi diberbagai kejuruan di fasilitasi melalui Balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia secara gratis dengan persyaratan yang mudah tanpa batasan umur dan jenjang pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement