REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research Vivin Sri Wahyuni mengungkapkan, calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin unggul dalam debat. Namun, dia melanjutkan, pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terlihat lebih solid.
"Secara umum paslon Jokowi-Ma'ruf unggul dalam debat, tetapi Prabowo-Sandi unggul dalam hal kerjasama," kata Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (14/2).
Survei yang dilakukan oleh Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research mengukur persepsi publik dari sisi komunikasi, substansi, team work, dan leadership. Prabowo mendapat skor tertinggi, yaitu 32,1 persen, disusul Jokowi 31,4 persen, Sandiaga 29,7 persen, dan Maruf 4,5 persen.
Dalam ketiga aspek lainnya, Jokowi mengungguli semua figur, yaitu secara komunikatif 43,1 persen, secara penguasaan masalah (substantif) 38,2 persen, dan secara kepemimpinan 43,3 persen. Figur Sandiaga paling unggul dalam aspek substantif, yaitu sebesar 31,1 persen, diikuti kerjasama 29,7 persen, komunikatif 25,3 persen, dan paling rendah kepemimpinan 16,2 persen.
Dalam hal substansi, Prabowo mendapat skor terendah, yaitu 16,2 persen, setelah kepemimpinan 30,7 persen dan komunikatif 22,9 persen. Prabowo dinilai hanya menjual gagasan menaikkan gaji aparatur negara dan tidak mampu menawarkan gagasan yang bersifat terobosan.
Secara de facto, Vivi menilai ajang debat capres lebih merupakan pertarungan antara Jokowi dan Sandiaga. Kedua figur, dia mengatakan, sama-sama pernah memimpin di daerah. Namun, dia melanjutkan, Jokowi mempunyai jam terbang lebih tinggi dibanding Sandiaga.
Menurut Vivin, kelemahan paling kentara di kubu 01 adalah figur cawapres KH Ma'ruf Amin. Skor Kiai Ma'ruf paling rendah dalam semua aspek, yaitu kepemimpinan sebesar 4,1 persen, kerjasama 4,5 persen, komunikatif 5,5 persen, dan substansi 9,2 persen. Penilaian terhadap Kiai Ma'ruf tertolong ketika memberi jawaban tentang isu terorisme.
Vivin menyarankan agar kubu 01 memperbaiki aspek kerjasama, di mana peran Maruf perlu diberi peran yang lebih banyak. Dia mengatakan, jangan sampai berkembang wacana bahwa figur ulama seperti Maruf hanya dijadikan ban serep dalam posisinya sebagai cawapres. Sebaliknya, dia melanjutkan, kubu 01 disarankan untuk memperdalam substansi dalam debat capres berikutnya.
Survei indEX Research dilakukan pada 20 hingga 31 Januari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.