REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB yang juga Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan dipilihnya Mustasyar PBNU Ma'ruf Amin sebagai cawapres merupakan bukti NU selalu menjadi pilar penting kebangsaan. Pada Pemilu 2014, kata Muhaimin, Mustasyar PBNU yaitu Jusuf Kalla juga menjadi cawapres.
"Hari ini Mustasyar PBNU yang hampir pasti jadi wapres adalah Kiai Ma'ruf. Ini bukti bahwa NU menjadi pilar penting bagi keberlangsungan, perekat persatuan bangsa, sekaligus menguatkan pemerintahan," kata Cak Imin saat menemani Ma'ruf menghadiri peringatan Harlah Ke-93 NU di Lapangan Prawitasari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2).
Cak Imin mengatakan bahwa saat ini semua kalangan, baik ahli, pengamat, maupun kalangan internasional, mengakui dan menyatakan NU adalah pilar pemersatu bangsa Indonesia. "Bahkan, ada yang ekstrem (menyebut) kalau tidak ada NU barang kali Indonesia sudah pecah berantakan ke mana-mana. Inilah bukti bahwa NU telah memberikan pengabdian karya nyatanya bagi perekat pemersatu umat dengan berbagai idiom tema rencana yang diawali dengan girah keagamaan yang kuat dan kukuh," ujar Cak Imin.
Menurut dia, NU memiliki senjata berupa tiga ukhuwah, yakni islamiah, wataniah, dan insaniah yang telah melekat dan menjadi bagian dari kekuatan bangsa. Ia optimistis jika Ma'ruf menjadi wapres, NU akan makin berjaya. Selain itu, kekuatan Islam tanah air juga akan menjadi contoh bagi kekuatan Islam dunia.
"Saya doakan semoga Kiai Ma'ruf Amin benar-benar sehat walafiat, senantiasa diberi kekuatan untuk terus memimpin bangsa Indonesia, untuk kemajuan kesejahteraan, dan keadilan," ujar Cak Imin.
Sementara itu, Cawapres RI yang juga Mustasyar PBNU Ma'ruf Amin mengatakan bahwa NU adalah pendiri bangsa. Sejak zaman kemerdekaan NU sudah berjuang mengusir penjajah.
Saat ini, kata Ma'ruf, NU adalah kendaraan penyelamat umat dari gonjang-ganjing pemahaman keagamaan. NU berada di tengah-tengah dan menjadi penyelamat ibarat kapal Nabi Nuh.
"Siapa naik kapal NU, insyaallah, akan selamat dunia akhirat," ujarnya.