Kamis 14 Feb 2019 08:14 WIB

Walhi: Tidak Ada Capres yang Berani Bicara Transisi Energi

Keduanya promosi biofuel dan bioetanol, tetapi tidak mendasar.

Debat capres-cawapres (Ilustrasi).
Foto: Dok Republika.co.id
Debat capres-cawapres (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyebut tidak ada capres-cawapres 2019 yang berani bicara transisi energi dari kotor ke bersih dalam visi-misinya. Keduanya memang promosi energi terbarukan, yakni biofuel dan bioetanol, tetapi tidak mendasar.

"Kenapa tidak ada yang berani ngomong soal transisi energi?" kata Manajer Kampanye Keadilan Iklim Eksekutif Nasional Walhi Yuyun Harmono di Jakarta, Rabu (13/2).

Padahal, menurut Yuyun, transisi energi juga pasti berproses dan memakan waktu lama. "Kenapa tidak dimulai dari itu saja dulu sekarang?" kata dia.

Akan tetapi, ia mengatakan capres dari kedua kubu malah justru sibuk mencari jawaban yang masuk akal bagi publik meski sebenarnya tidak menyelesaikan persoalan. Ia menambahkan jika mau meninggalkan energi kotor dengan meninggalkan bahan bakar fosil seperti batu bara, tetapi menaikkan emisi dari sektor berbasis lahan maka akan percuma.

Ia mengatakan di sisi lain menaikkan produksi energi biofuel dan bioetanol yang berbasis lahan tadi justru meningkatkan ketimpangan penguasaan lahan dan konflik agraria. "Jadi tidak tuntas menyinergikan isu energi dan lingkungan ini," lanjutnya.

"Padahal program Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial terkait erat dengan dua hal tadi, penyelesaian ketimpangan penguasaan lahan dan konflik agraria," ujar Yuyun.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement