Kamis 14 Feb 2019 07:05 WIB

Kotak Suara Rusak, Sandiaga Singgung KPU

Sebanyak 2.298 unit kotak suara rusak akibat terkena rembesan air hujan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Budi Raharjo
Seorang jurnalis memeriksa kondisi kotak suara yang rusak di gudang logistik KPUD Cirebon, di Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang jurnalis memeriksa kondisi kotak suara yang rusak di gudang logistik KPUD Cirebon, di Plumbon, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi rusaknya ribuan kotak suara di Kabupaten Cirebon akibat terkena air hujan. Ia pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak perlu terlalu lama menangani temuan tersebut.

"Saya harapkan tidak berlarut-larut dan segera ditangani," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (13/2).

Ia juga meminta KPU mengusut persoalan tersebut hingga tuntas dan dicarikan solusinya agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia berharap adanya peristiwa tersebut tidak membuat kepercayaan masyarakat terhadap KPU menjadi hilang. "Jangan sampai ini menambah ketidakpercayaan proses demokrasi di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya KPUD Cirebon mengungkapkan sebanyak 2.298 unit kotak suara rusak akibat terkena rembesan air hujan pada Sabtu (9/2). Sejumlah pihak meminta KPU untuk lebih sigap mengawasi kotak-kotak suara yang akan dipakai pada pemilu 17 April mendatang.

Sementara itu KPU juga mengaku telah mendata jumlah kotak suara yang rusak. Komisioner KPU Ilham Saputra memastikan ada pengawasan khusus di gudang penyimpanan logistik pemilu.

"Kami perintahkan kepada divisi logistik KPU daerah untuk memastikan bahwa gudangnya tidak ada masalah. Misalnya di Cirebon kemarin kan langsung ditangani dengan cepat ketika ada laporan itu," kata Ilham menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement