REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungkapkan adanya program baru calon presiden (capres) pejawat. Tim sukses mengatakan, program baru itu nantinya akan diungkapkan pada saat debat kedua nanti.
Kendati, tim pemenangan paslon 01 masih enggan mengungkapkan secara spesifik program yang dimaksud. Hanya saja, tim mengatakan, semua bidang yang bakal diangkat dalam tema debat memiliki program baru.
"Ya pasti dong ada program baru tapi nanti biar pak Jokowi yang mengutarakannya pas debat," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Abdul Kadir Karding di Jakarta, Selasa (12/2).
Sementara, Karding memastikan Jokowi telah siap menghadapi debat kedua. Namun, Kordinator Debat TKN KIK ini mengungkapkan, Jokowi tidak banyak melalukan persiapan sebagai capres pejawat. Dia mengatakan, mantan gubernur DKI Jakarta itu hanya berdiskusi atau mengingat kembali apa yang sudah dilakukan sela menjabat sebagai kepala negara.
Karding mengatakan, tidak banyaknya persiapan yang dilakukan mengingat topik dalam debat kedua merupakan keahlian Jokowi. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, Jokowi memiliki banyak prestasi dalam tema debat yang diangkat kali ini.
"Jadi tinggal gimana dia me-refresh saja data-data yang ada dan mengingat kembali apa yang sudah dilakukan dan kedua tentu beliau akan menyampaikan harapan apa yang bisa ditindak lanjuti dari tema debat," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menentukan tema, waktu serta lokasi debat kandidat kepala negara kedua. Debat kedua pilpres akan digelar pada Ahad (17/2) nanti di Hotel Sultan, Jakarta. Peserta debat adalah capres yang akan membahas tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
"Semua tema bisa, tapi lebih khusus soal infrastruktur," kata Karding saat ditanya soal topik andalan Jokowi dalam tema yang diangkat dalam debat.
Sementara, Karding juga belum bisa memastikan apakah Jokowi akan tampil ofensif atau agresif dalam perhelatan debat kedua nanti. Meski demikian, sebelumnya dia berharap debat kedua nanti dapat berjalan dinamis.
"Belum tau kalo itu (ofensif) tapi debat tidak akan berlangsung menarik jika berjalan normatif," katanya.