Selasa 12 Feb 2019 15:07 WIB

Pemprov Jabar Uji Coba Absen ASN dengan Berswafoto

Absensi yang mengacu sistem kecanggihan teknologi informasi ini lebih praktis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Iwa Karniwa (kedua kiri) memberikan sambutan pada acara Paturay Tineung Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (13/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Iwa Karniwa (kedua kiri) memberikan sambutan pada acara Paturay Tineung Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) masih menguji coba sistem absensi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan cara berswafoto atau selfie menggunakan kamera handphone masing-masing ASN. Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Kawa Barat, Iwa Karniwa, dengan sistem absensi ini maka akan lebih transparan dan pengumpulan datanya jauh lebih cepat karena menggunakan aplikasi smartphone.

Iwa menjelaskan, sistem absensi ini baru diterapkan dalam rangka untuk meningkatkan kedisiplinan. Oleh karena absensi yang mengacu sistem kecanggihan teknologi informasi ini lebih praktis dan tidak bisa dimanipulasi.

"Tetapi yang jadi kendala, tidak seluruh ASN mempunyai handphone yang sama," ujar Iwa di Gedung Sate, Selasa (12/2).

Menurut Iwa, saat ini Pemprov Jabar sedang mencari solusi untuk menyelesaikan kendala yang ada. "Kan tidak semua punya, terutama di daerah yang sinyalnya tidak ada," katanya.

Uji coba ini, kata dia, akan diawali dengan diterapkan kepada 13 ribu ASN Pemprov Jabar. Kemudian, akan diterapkan kepada 25 ribu ASN yang merupakan guru SMA dan SMK Jabar. "Selama uji coba, sebagian besar absensi masih dilakulan secara manual," katanya.

Saat ini, kata dia, masih menyiapkan aplikasi khusus absensi ini, termasuk namanya. Pemprov Jabar pun, terus berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar mengenai pencanggihan absensi tersebut.

"Kepala BKD membahas soal peningkatan disiplin ASN, salah satunya pengembangan sistem informasi mengenai kepegawaian dan absen. Ini masih tahap uji coba. Ini mungkin yang paling canggih," paparnya.

Dikatakan Iwa, absensi dengan berswafoto atau memakai sistem face recognation ini memberikan identitas dan lokasi absensi secara jelas. Swafoto pun harus dilakukan secara langsung, tidak bisa memakai foto yang disimpan di memori. "Saya belum evaluasi, tetapi masukan-masukannya sudah ada," katanya.

Aturan absensi ini, kata dia, berlaku untuk PNS dan non-PNS. Iwa menilai, nantinya absensi ini paling efektif. "Karena saya bisa langsung tahu, siapa yang masuk dan tidak. Karena datanya masuk ke ruangan saya nantinya,"  katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement