Selasa 12 Feb 2019 10:36 WIB

Khofifah-Emil Diingatkan Jaga Keharmonisan Masyarakat Jatim

Khofifah-Emil akan dilantik pada 13 Februari besok.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menitipkan pesan kepada Gubernur dan Wakip Kubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak. Rencananya, Khofifah-Emil akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim pada 13 Februari 2018. Soekarwo pun berpesan agar Khofifah-Emil bisa membawa Jatim menuju pelabuhan yang diidamkan masyarakatnya.

"Ibu Khofifah dan Mas Emil melanjutkan kereta atau kapal ini yang berjalan menuju pelabuhan yang diidamkan masyarakat Jatim," kata Soekarwo pada acara pisah sambut yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (11/2) malam.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga menjelaskan keberagaman yang ada di Jatim. Namun demikian, kata dia, berbagai ras, suku, dan agama yanh ada di Jatim bisa hidup rukun berdampingan. Dia pun berharap kondisi harmonis ini bisa terus terjaga, meskipun berganti pemerintahan.

"Saya kira tidak berlebihan bahwa saya menyamakan Jatim dengan Indonesia mini yang dicita-citakan. Masyarakat Jatim memiliki pandangan yang terbuka terhadap hal-hal baik dan meneruskan hal-hal lama yang baik dalam kehidupan ini," ujarnya.

Saat ditanya rencana setelah purnatugas, Soekarwo mengaku akan menulis buku dan menjadi dosenl. Dia mengungkapkan, salah satu buku yang akan ditulisnya menceritakan pengalamannya selama memimpin Jawa Timur.

"Bukunya tentang strategi 'marketing' usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jatim dan berdasar pengalaman selama ini," ujarnya.

Selain menulis buku, Pakde Karwo juga mengaku mendapatkan tawaran mengajar tentang ilmu ekonomi makro di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Dia juga mengaku diminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

"Saya pernah usul yang diajarkan di lapangan, kemudian disuruh pak menteri mengajar redivasi birokrasi, kemudian tentang pemerintahan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement