Senin 11 Feb 2019 14:49 WIB

Pembangunan Infrastruktur Jadi Senjata Jokowi di Debat Kedua

Indef menilai meski masih ada PR, namun pembangunan infrastruktur patut diapresiasi.

Foto aerial suasana hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di titik Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Foto aerial suasana hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di titik Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan capaian sejumlah pembangunan infrastruktur dapat menjadi senjata calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) saat debat kedua yang akan digelar pada 17 Februari mendatang. Namun, ia juga menilai pembangunan infrastruktur masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah.

"Pembangunan infrastruktur ini yang paling kelihatan dari kampanye lalu. 'Tagline' pembangunan infrastruktur memang bukan hanya jargon. Iya, ini bisa jadi senjata," kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto dihubungi di Jakarta, Senin (11/2).

Eko menilai salah satu pencapaian pembangunan infrastruktur Jokowi adalah Tol Trans Jawa yang dapat langsung dirasakan. "Terlepas dari masih adanya kekurangan, realisasi pembangunan infrastruktur, termasuk Tol Trans Jawa, patut kita apresiasi," ujarnya.

Kendati demikian, diakuinya, pembangunan infrastruktur masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah, salah satunya adalah dampaknya bagi perekonomian daerah yang dipandang belum menyentuh secara keseluruhan. "Misalnya saja para pedagang di sepanjang jalan Pantai Utara (pantura) yang memang jadi kehilangan pelanggan setelah adanya Tol Trans Jawa. Nah, ini perlu juga diperhatikan," jelasnya.

Menurutnya, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tersebut seharusnya dapat diberdayakan, sehingga pembangunan Tol Trans Jawa tetap dapat memberi dampak ekonomi kepada mereka. Eko menambahkan pembangunan area peristirahatan di setiap kabupaten yang dilewati Tol Trans Jawa dapat menjadi salah satu solusi, di mana tempat tersebut dapat diisi oleh pelaku UMKM untuk menjajakan usahanya.

"Tapi, kuncinya adalah mereka diberi sewa harga yang terjangkau. Tidak harus digratiskan, namun sesuai dengan pendapatan mereka," katanya.

Sementara itu, ia memperkirakan bahwa capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak akan mendorong infrastruktur terlalu dalam dalam debat kedua. "Menurut saya kalau secara 'tagline' besarnya kayaknya akan lebih rasional, tidak akan mendorong terlalu banyak dari infrastruktur, karena kritiknya kan utang. Memang sebagian utang untuk infrastruktur," kata Eko.

Namun, menurutnya, Prabowo perlu menawarkan konsep untuk memastikan bagaimana infrastruktur yang ada saat ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Saya yakin kubu Prabowo sebetulnya juga menyadari bahwa pembangunan infrastruktur juga penting. Jadi, perlu dipikirkan bagaimana infrastruktur yang sudah sebagian terbangun bisa mendorong perekonomian," ujarnya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement