Ahad 10 Feb 2019 01:13 WIB

Pesan Sandiaga Bagi Pers Indonesia: Harus Adil Memberitakan

Ia juga mengucapkan terima kasih bagi seluruh insan pers.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (kanan) didampingi ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kanan) berwudhu di sumur peninggalan Ir.Soekarno saat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, Bengkulu, Sabtu (9/2/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (kanan) didampingi ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kanan) berwudhu di sumur peninggalan Ir.Soekarno saat mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, Bengkulu, Sabtu (9/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Meski tidak diundang dalam puncak acara Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Surabaya, Jakarta Timur, Sandiaga Uno rupanya memiliki agenda tersendiri, yakni berkunjung ke Bengkulu. Cawapres pendamping Prabowo Subianto itu tetap melantunkan harapannya bagi pers Indonesia.

"Kami berharap pers mampu menyiarkan dan memberitakan segala berita dengan adil dan tentunya dengan mengedepankan demokrasi yang sejuk," ujar Sandi dalam akun Twitter-nya pada Sabtu (9/2).

Selain harapannya agar pers bisa tetap bersikap adil, Sandi juga mengucapkan terima kasihnya bagi seluruh insan pers yang selama ini telah melakukan peliputan dengan baik. Ia bersama dengan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, di Bengkulu, juga menginginkan agar media berimbang dalam setiap pemberitaan politik.

"Selamat Hari Pers Nasional. Kami berharap terutama pada media-media mainstream agar menyiarkan, memberitakan, sebagai pilar demokrasi adil, seimbang bagi berita politik ini, bagi semua kandidat, bagi semua partai politik," jelas Zulkifli.

Sebelumnya, Dewan Pers menganugerahkan medali Kemerdekaan Pers kepada Presiden RI Joko Widodo pada acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Grand City Convex, Jalan Gubeng Pojok Nomor 1, Ketabang, Genteng, Surabaya, Sabtu (9/2).

Medali tersebut diberikan langsung oleh Ketua Dewan Pers, Yosep Stanley Adi Prasetyo, didampingi Penanggung Jawab HPN 2019, Margiono. Margiono mengungkapkan alasan penganugerahan tersebut, karena Presiden dianggap tidak pernah mencederai kebebasan pers.

"Apresiasi ini diberikan kepada pejabat tertinggi di negeri ini lantaran tidak pernah mencederai kemerdekaan pers di negeri ini. Sehingga kemerdekaan pers tetap sehat, positif, dan memiliki masa depan yang lebih baik," kata Margiono.

Margiono mengungkapkan alasan tidak mengundang calon presiden dan calon wakil presiden, dalam hal ini Prabowo-Sandi, karena akan bingung menempatkan kursinya. Sehingga, panitia hanya mengundang Presiden RI Joko Widodo yang juga berstatus sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement