Jumat 08 Feb 2019 20:40 WIB

Puisi Fadli Zon Diyakini Buat Warga NU Mantap Pilih Jokowi

Puisi 'Doa yang Ditukar' belakangan menyulut protes warga NU.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Para santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) mengikuti aksi ‘Bela Kiai’ yang digelar di Alun- alun Simpang Tujuh, Kudus, kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/2). Mereka mendesak agar Fadli Zon menghentikan sikapnya yang dinilai mencela kiai.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Para santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) mengikuti aksi ‘Bela Kiai’ yang digelar di Alun- alun Simpang Tujuh, Kudus, kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/2). Mereka mendesak agar Fadli Zon menghentikan sikapnya yang dinilai mencela kiai.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin meyakini, puisi 'Doa yang Ditukar' Fadli Zon membuat warga Nadhlatul Ulama (NU) di Jatim semakin bulat mendukung pasangan nomor urut 01. Bahkan Machfud meyakini, warga Nahdliyin yang sebelumnya mendukung pasangan Prabowo-Sandi, akan beralih mendukung Jokowi-Maruf akibat dibacakannya puisi tersebut.

“Selama ini kan kalau di survei, warga NU di Jatim yang ke pasangan 01 sudah sekitar 76 persen, ke 02 14 persen, sisanya swing voters. Nah dengan puisi yang menyinggung ulama NU tersebut, Nahdliyin yang sudah ke 01 akan makin mantap pilihannya, yang masih 02 dan swing voters bakal merapat ke 01,” ujar Machfud di Surabaya, Jumat (8/2).

Menurut Machfud, puisi Fadli Zon dinilai oleh kalangan kiai dan santri NU telah menyinggung KH. Maimoen Zubair. Apalagi, Mbah Moen, sapaan akrab kiai asal Rembang tersebut, dikenal sebagai ulama sepuh yang sangat berpengaruh dan menjadi rujukan warga NU.

Machfud mengaku, saat dirinya berkeliling dan sowan ke kiai-kiai di Madura beberapa hari lalu, banyak yang mengaku tersinggung atas puisi tersebut. Maka dari itu dia meyakini, akan banyak kiyai dan santri di Madura, yang semula mendukukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, beralaih menjadi mendukung pasangan nomor urut 01.

"Nah di Madura sendiri kan sebelumnya itu menjadi salah satu basis Pak Prabowo, dengan puisi Pak Fadli itu warga NU di sana tersinggung, dan bisa beralih ke Jokowi-Ma'ruf,” kata Machfud.

Machfud menyamakan puisi Fadli tersebut serupa dengan pernyataan Fahri Hamzah jelang Pilpres 2014 yang menyebut Jokowi sinting karena berencana menetapkan adanya Hari Santri Nasional. Di mana, kata dia, saat itu juga membuat jutaan santri yang sebelumnya belum menentukan pilihan akhirnya milih Jokowi.

"Nah sekarang ada kasus puisi Fadli Zon. Sama-sama menyakiti santri. Ini agak ironis ya, Pak Fadli sebagai orang yang disebut sebagai lingkaran terdekat Pak Prabowo justru malah melakukan langkah yang merugikan bosnya,” ujar Machfud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement