Jumat 08 Feb 2019 13:00 WIB

Sandiaga Dihadiahi Shuttlecock Produksi Nganjuk

Industri kok bulutangkis rumahan menggantungkan bahan baku impor.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno dari pintu mobil menyapa pendukungnya di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/2/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno dari pintu mobil menyapa pendukungnya di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi sentra industri rumahan di Desa Sumengko, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (7/2). Pemilik usaha industri rumahan shuttlecock Jangkar Mas, Dauli memberikan dua slop bulutangkis yang didesain khusus dengan merek Sandiaga Uno No 2.

Dauli mengaku sengaja membuat dua Shuttlecock dengan desain khusus untuk membuat kejutan kepada calon wakil presiden nomor urut 02 tersebut.  “Saya membuat semalaman  pak, kok dengan merek nomor 2 Sandiaga Uno. Semoga berkenan pak,” kata Dauli di industri rumahannya di desa Sumengko

Sandiaga membuka satu slop, dan melihat langsung hasil buatan Dauli. Ia mengaku tersanjung atas kejutan yang diberikan pengrajin tersebut.

“Bagus banget pak. Terima kasih atas kehormatan yang luar biasa ini,” kata Sandi. dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (8/2).

Dauli menuturkan industri shuttlecock Jangkar Mas miliknya melibatkan 50 kepala keluarga untuk memproduksi 1,5 juta kok tiap bulannya. Namun sayangnya bahan baku untuk usahanya masih bergantung pada impor.

"Spons dan bulu masih didatangkan dari Taiwan. Sehingga jika  dolar naik, harga bahan baku ikut menjulang," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Sandiaga berjanji akan fokus pada ekonomi yang menggerakkan rakyat. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut mengapresiasi Dauli yang menghidupi masyarakat sekitarnya.

"Kita akan tingkatkan lagi produksinya, bahan baku lokalnya hingga lebih banyak lagi keluarga yang  terlibat, sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ucap Sandi.

Sandi juga sempat  mencoba membuat kok dengan memasukkan bulu angsa ke spons. Menggunakan alat capit, Sandi sampai membuka kacamatanya agar bisa melihat lubang kecil tempat bulu diletakkan.

“Susah ternyata,” kata Sandiaga sambil memperlihatkan hasil karyanya, dua bulu angsa di atas spons.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement