Jumat 08 Feb 2019 10:52 WIB

Tiket Mahal dan tak Ada Lagi ‘Terminal Bus’ di Soetta

Pedagang juga mengaku sepi dan suasana lengang terlihat di bandara.

Suasana lengang Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (1/2).
Foto:

Senior Manager of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura, BSH, Febri Toga Simatupang, mengakui, penurunan penumpang terjadi cukup signifikan. Selain faktor kebijakan bagasi berbayar, harga tiket yang masih mahal juga ikut memengaruhi.

"Penurunan memang ada. Macam-macam faktor, harga tiket juga tinggi," ujar dia saat dihubungi Republika, Selasa (5/2).

Ia mengatakan, sejak adanya aturan bagasi berbayar, penurunan penumpang kurang lebih mencapai 10-20 persen. Perhitungan itu bukan hanya mencangkup Terminal 1, melainkan seluruh terminal di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Febri, PT Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan maskapai untuk mengatasi penurunan penumpang itu. "Apa yang bisa kami bantu untuk sama-sama meningkatkan penumpang, kita koordinasikan. Baik dari slot penerbangan, pelayanan, kita akan bantu," kata dia.

Di Jakarta dan sekitarnya, penurunan jumlah penumpang tersebut, memang tak hanya terlihat di Bandara Soekarno-Hatta. Pihak PT Angkasa Pura II kantor cabang Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, juga mencatat penurunan jumlah penumpang.

"Dampak kebijakan tersebut untuk AP 2 memang terjadi penurunan yang cukup signifikan. Kalau berdasarkan informasi dari bagian quality sekitar 15 persen persen penurunannya," ujar Pelaksana Tugas Office in Charge, Ariko Mahjaya, Selasa (5/2).

Dampak penurunan jumlah penumpang dirasakan juga oleh tempat makan yang ada di bandara itu. Menurut karyawan restoran padang Sari Bundo, Pramudya Walla, tempat makan tempat ia bekerja mengalami penurunan omzet.

Omzet yang biasanya didapat mencapai sekitar Rp 25 juta per hari, kini hanya mencapai paling besar Rp 20 juta per hari selepas kebijakan bagasi berbayar dan kenaikan harga tiket pesawat. “Jadi, emang turun drastis,” kata Pramudya.

Penjaga kasir Kebab Company, Pelita Manuro, juga merasakan penurunan omzet dalam sepekan terakhir. Pada Senin (4/2), ia mengatakan, baru mendapat pemasukan Rp 1,5 juta, hanya setengah dari biasanya di mana per hari bisa mencapai Rp 3 juta.

Liburan Hari Raya Imlek juga tak mampu mendongkrak pengunjung bandara. “Apalagi hari-hari besar ya, biasanya lumayan ramai. Ini juga suasana hari besar ya, tapi bandara sepi,” kata Pelita.

(bayu adji p/rifdah syifa ed: fitriyan zamzami)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement