Jumat 08 Feb 2019 09:21 WIB

Ganjar Minta Kepala Daerah Waspada Teror Pembakaran

Teror tersebut telah meresahkan masyarakat belakangan ini.

Teror pembakaran kendaraan di Semarang.
Foto: Antara.
Teror pembakaran kendaraan di Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG  - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepala daerah di 35 kabupaten/kota untuk waspada dan mengantisipasi teror pembakaran mobil dan motor. Teror tersebut telah meresahkan masyarakat belakangan ini.

"Saya telah perintahkan semua bupati/wali kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi poskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya," kata Ganjar usai menggelar pertemuan dengan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi di Puri Gedeh, Kamis (7/2) malam.

Instruksi kepada bupati/wali kota tersebut, lanjut Ganjar, tidak hanya di daerah yang terjadi teror pembakaran mobil dan motor, tapi berlaku untuk semua daerah. Orang nomor satu di Jateng itu juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang karena jajaran Polda Jateng dan Kapolda, Pangdam dan instansi terkait sudah berjalan dengan cara, instrumen dan kewenangannya masing-masing.

(Baca: Polisi Libatkan TNI Tangani Aksi Teror Pembakaran Kendaraan)

Ganjar juga meminta masyarakat semakin menumbuhkan kesadarannya dalam mengamankan daerah masing-masing karena jajaran aparat penegak hukum tidak akan berhasil jika tidak mendapat dukungan masyarakat.

"Kalau masyarakat tidak medukung, TNI/Polri tidak bisa karena membangun kesadaran kembali dari masyarakat untuk mengamankan lingkungannya masing-masing itu yang terpenting dan kami dibantu Kapolda Jateng serta Pangdam Diponegoro telah melakukan banyak hal untuk pengamanan dan pengungkapan kasus ini," ujarnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, kasus teror pembakaran mobil dan motor, yang terakhir di Kabupaten Grobogan itu, mempunyai motif yang sama dengan teror yang terjadi di beberapa kota lain di Jateng.

Kapolda menyebutkan tindakan yang dilakukan kepolisian untuk mengungkap kasus ini antara lain, membentuk tim khusus yang beranggotakan Polda Jateng, polres-polres, TNI, dan tim dari Mabes Polri.

"Kami sudah melakukan razia-razia di jalanan, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penguatan tim. Total ada 1.200 personel yang kami terjunkan khusus untuk mengungkap kasus ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement