REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populi Center pada hari ini merilis hasil survei elektabilitas pascadebat perdana capres yang digelar 17 Januari 2019 lalu. Dalam survei tersebut, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin relatif lebih unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno termasuk di kalangan umat beragama.
Berdasarkan kategori agama, jumlah pemilih Jokowi-Ma'ruf dengan latar belakang Islam sebesar 51,1 persen, Protestan 88,9 persen, Katolik 75,7 persen, Hindu 80 persen, dan Budha 100 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi dipilih oleh pemilih Islam sebesar 32,6 persen, Protestan 6,9 persen, Katolik 18,9 persen, Hindu 0 persen, dan Budha 0 persen.
Dari kategori ormas Islam, 72,1 pemilih dari Muhammadiyah memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara 20,9 persen di antaranya memilih Prabowo-Sandi, dan 7 persen sisanya tidak menjawab. Dari kalangan Nahdlatul Ulama, 56,1 persen pilih Jokowi-Ma'ruf, 27,8 persen pilih Prabowo-Sandi, dan 16,1 sisanya tidak menjawab.
Sementara dari Persatuan Islam (Persis) yang memilih Jokowi-Ma'ruf hanya sebesar 35,7 persen dibanding yang memilih Prabowo-Sandi sebesar 64,3 persen. Begitu juga responden dari Front Pembela Islam (FPI) yang 100 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi.
"Prabowo-Sandi paling banyak didukung oleh responden dari kelompok Persis dan Front Pembela Islam. Temuan itu juga bersifat indikatif mengingat jumlah responden yang terbatas," ujar peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan, Kamis (7/2).
Elektabilitas kedua pasangan calon sepanjang Agustus 2018 hingga Januari 2019 mengalami pasang surut, meski tetap didominasi Jokowi-Ma'ruf. Untuk pertanyaan tertutup mengenai elektabilitas dua paslon, Jokowi-Ma’ruf mendapatkan angka elektabilitas sebesar 54,1 persen. Sementara Prabowo-Sandi mendapat 31,0 persen.
"Hasil ini relatif samadengan temuan survei pada bulan-bulan sebelumnya," ucap Dimas.
Survei dilakukan Populi Center dengan 1.486 responden, dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei itu menunjukkan, ada peningkatan kemantapan pemilih dari kedua paslon, namun persentasenya hanya dua sampai tiga persen.