Rabu 06 Feb 2019 20:03 WIB

BI Nyatakan Optimisme Konsumen Tetap Terjaga

Hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga tiga bulan mendatang akan turun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan swalayan mengemas barang belanjaan konsumen dengan tas ramah lingkungan di pusat perbelajaan di Denpasar, Bali, Kamis (3/1/2019).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Karyawan swalayan mengemas barang belanjaan konsumen dengan tas ramah lingkungan di pusat perbelajaan di Denpasar, Bali, Kamis (3/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan optimisme konsumen tetap terjaga pada bulan lalu. Hal itu berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2019.

Bank sentral menyebutkan, hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 yang tetap berada pada level optimis atau di atas 100. Tepatnya sebesar 125,5, meskipun lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2018 yang mencapai 127,0.

"Optimisme konsumen tetap terjaga ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Sekaligus ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan," ujar BI melalui keterangan resminya, Rabu, (6/2).

Hal itu, kata BI, tercermin pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 110,3 dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) sebesar 140,6. Hanya saja, optimisme tersebut menurun dibandingkan dengan tingkat optimisme bulan sebelumnya. 

"Hal ini terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama. Di samping itu, konsumen juga memperkirakan akan terjadinya perlambatan kenaikan penghasilan pada enam bulan mendatang," tutur bank sentral. 

Hasil survei ini turut mengindikasikan, tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau pada April 2019 akan menurun. Perkiraan tersebut terutama didorong oleh pasokan barang yang mencukupi serta lancarnya distribusi barang.

Sedangkan konsumen memperkirakan, ada kemungkinan penurunan tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang atau Juli 2019. Hal itu terjadi seiring terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement