Rabu 06 Feb 2019 00:30 WIB

Gerbang Tol Cikarang Utama akan Direlokasi

GT Cikarang Utama kerap menjadi titik parah kemacetan pada saat jam padat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Kendaraan memadati pintu gerbang tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12) malam.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kendaraan memadati pintu gerbang tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI --  Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama bakal direlokasi sebelum Lebaran 2019. PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek menyatakan, relokasi tersebut karena kondisi GT Cikarang Utama saat ini sudah tidak ideal dalam menampung beban keluar-masuk kendaraan.

General Manajer PT PT Jasa Marga Cabang tol Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman, mengatakan, area relokasi GT Cikarut akan berada di kilometer (KM) 70 dan 69. GT Cikarut KM 70 terletak di Cikampek, Jawa Barat untuk menuju akses Tol Trans Jawa. Sedangkan KM 69 terletak di Sadang, Jawa Barat untuk akses menuju Tol Purbaleunyi. Relokasi diharapkan tuntas pada awal Mei 2019.

"Di KM 70 kita sudah lakukan pembersihan tanah, penataan area, dan pematokan gerbang tol. Target sebelum arus mudik dan balik sudah selesai karena GT yang sekarang sudah tidak layak,” kata Raddy kepada wartawan di Bekasi, Selasa (5/2).

Menurut Raddy, GT Cikarut yang ada saat ini tidak layak dan mengkhawatirkan karena banyak terdapat pier head atau tiang-tiang Tol Jakarta-Cikampek Elevated yang masih dalam tahap pembangunan. Tiang-tiang itu, lanjut Raddy, akan memicu terjadinya kemacetan ketika mobil menyelesaikan transaksi pembayaran di gardu tol, terutama untuk kendaraan yang menuju Jakarta.

Sementara itu, saat ini hanya tersisa 24 gardu tol dari sebelumnya sebanyak 31 gardu untuk pintu keluar dan masuk. Di satu sisi, kapasitas gardu tidak lagi dapat ditambah akibat keterbatasan lahan. Raddy menyebut, berkurangnya jumlah gardu tol dikhawatirkan tidak akan mampu menampung lonjakan kendaraan saat arus mudik dan balik pada musim lebaran tahun ini.

Keberadaan Tol Trans Jawa yang sudah diresmikan oleh pemerintah juga memicu peningkatan volume kendaraan harian sehingga semakin menambah beban GT Cikarang Utama. Menurut Raddy, pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2018 volume kendaraan sudah meningkat pascatersambungnya Tol Trans Jawa.  

“Apalagi nanti saat musim Lebaran,” katanya.

Untuk diketahui, GT Cikarang Utama kerap menjadi titik parah kemacetan pada saat jam padat dan musim liburan. Hal itu turut menjadi momok bagi pengendara. Relokasi GT Cikarut dengan memisah gerbang keluar dan masuk di KM 70 dan 69 akan membantu mengurai kendaraan. Sebab masing-masing gerbang akan memiliki 15 gardu dan dapat ditambah menjadi masing-masing 21 gardu.

Sementara itu, gerbang tol yang lama tidak akan dihilangkan seluruhnya. Sebagian gardu yang berada di tepi jalan akan dijadikan sebagai fasilitas isi ulang kartu tol elektronik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement