REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Mata uang Malaysia Ringgit (MYR), menjadi mata uang asing dominan yang paling sering ditransaksikan di wilayah Lhokseumawe, Aceh. Ini terjadi dalam waktu setahun terakhir.
"Dalam setahun terakhir, jenis mata uang asing yang paling sering ditransaksikan oleh warga di sejumlah tempat penukaran valuta asing di wilayah kerja BI Lhokseumawe adalah Ringgit Malaysia," ungkap Kepala KPw BI Lhokseumawe Yufrizal, Selasa (5/2).
Menurut Yufrizal, nilai transaksi penjualan sebesar Rp 2,5 miliar dan transaksi pembelian sebesar Rp2,02 miliar. "Dominannya transaksi Malaysia Ringgit didorong oleh tingginya aktivitas masyarakat ke Malaysia dengan berbagai keperluan dan kepentingan. Mulai dalam rangka berlibur, pengobatan serta penukaran uang dari pekerja migrant," ungkap Yufrizal.
Meskipun jenis valuta asing yang paling dominan ditransaksikan adalah Ringgit Malaysia. Akan tetapi, penjualan maupun pembelian valuta asing, menurun pada akhir tahun 2018.
Disebutkan oleh Yufrizal, hingga akhir Desember lalu terdapat transaksi penjualan valuta asing sebesar Rp 254,97 juta atau menurun sebesar 34,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, transaksi pembelian valuta asing mencapai Rp 232,78 juta atau menurun sebesar 27,7 persen, katanya.