Senin 04 Feb 2019 22:37 WIB

Kemenkes Berikan Vaksin HPV pada Anak SD

Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah kanker serviks sejak dini.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan ke sejumlah anggota orang (ilustrasi)
Foto: Antara/Akbar Tado
Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan ke sejumlah anggota orang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan kebijakan memberikan vaksin human papillomavirus (HPV) kepada anak-anak perempuan untuk mencegah kanker serviks (leher rahim) sejak dini. Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan, Kemenkes memberikan imunisasi HPV penyebab kanker serviks pada anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Vaksin HPV untuk anak-anak perempuan SD kelas V dan VI di beberapa wilayah yaitu DKI Jakarta, Kabupaten Kulon Progo, Kota Surabaya, Kota Manado, dan Kota Makassar," ujarnya saat ditemui di peringatan Hari Kanker Sedunia 2019, di Jakarta, Senin (4/2).

Kendati demikian, pihaknya menyadari upaya skrining yang kurang maksimal. Karena itu, Kemenkes merasa terbantu dengan berbagai pihak dan organisasi profesi yang ikut melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kanker. Ia mengapresiasi istri presiden Joko Widodo yaitu Iriana yang menggerakkan Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja) untuk melakukan upaya deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA di berbagai daerah sejak tahun lalu dan upaya serupa terus dikerjakan. "Jadi ibu negara memberikan dukungan yang sangat besar," ujarnya.

Pihaknya mendorong peran serta elemen masyarakat lainnya untuk mengenali dan melaksanakan berbagai hal terkait faktor risiko untuk pencegahan dan skrining kanker. Berdasarkan data Globocan, saat ini beban penyakit kanker di dunia meningkat. Di antaranya, yaitu terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018. Dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker, serta satu dari delapan laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki–laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100 ribu penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100 ribu penduduk. Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100 ribu penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100 ribu.  penduduk. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement