REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang alat Early Warning Sistem (EWS) atau alat peringatan dini di sekitar pesisir pantai di Pandeglang. Pemasangan alat deteksi EWS di sejumlah titik untuk membantu masyarakat sebagai peringatan apabila terjadi bencana alam.
Pemasangan alat deteksi itu merupakan bantuan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) BMKG dan diterima secara simbolis oleh Bupati Pandeglang Irna Narulitadi Pendopo, Senin (4/2). Pemerintah daerah akan mensosialisasikan alat deteksi peringatan dini tersebut kepada masyarakat pesisir guna mengurangi risiko bencana tsunami yang berpotensi menerjang pesisir pantai Pandeglang jika ada gempa tektonik.
"Saya kira alat itu bisa berbunyi untuk memperingati warga untuk menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," katanya.
Baca juga, 14 Kabupaten Bangun Sistem Peringatan Dini Bencana
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Serang Tardjono mengatakan, pemasangan alat deteksi EWS itu merupakan kewenangan dari BMKG Pusat. Namun, dirinya hanya menyampaikan pemasangan alat peringatan dini yang sudah dipasang oleh BMKG pusat yaitu "Water Level" di PLTU Labuan, Ujungkulon, Pulau Sebesi dan Pulau Panaitan.
Tarjono mengatakan belum lama ini alat magnet bumi milik BMKG Serang, sudah dipindahkan ke wilayah Sumur. "Ini untuk mendeteksi tingkat kemagnetan bumi dan membantu juga pendeteksi gempa bumi tektonik," jelasnya.
Ia menambahkan, sebenarnya alat untuk memantau terjadinya gempa di wilayah zona dua Banten, Jawa dan Lampung sudah terbilang cukup. Sensor Gempa itu ada di BMKG Serang, Kota Bumi Lampung Utara, Tanggerang, Bandung dan Balai Besar BMKG Ciputat.