Senin 04 Feb 2019 16:31 WIB

Penjualan Pernak-pernik Imlek di Glodok Menurun Tahun Ini

Konsumen mengurangi barang belanjaan pernak-pernik Imlek

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Penjual pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (4/2).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Penjual pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penjual pernak-pernik Imlek di Pasar Glodok, Jakarta Barat, Yasir (47) mengaku, omzetnya menurun pada 2019 ini. Ia mengatakan, pada tahun 2018 kemarin dengan shio anjing lebih tinggi dibandingkan shio babi.

"Tahun ini kurang bagus mungkin karena musim hujan, pengunjung malas keluar, ekonomi juga lagi enggak bagus," ujar Yasir yang sudah berdagang aksesoris Imlek sejak tahun 2000 saat ditemui Republika.co.id, Senin (4/2).

Baca Juga

Kendati tak menyebut omzetnya secara keseluruhan, ia memaparkan perbandingan barang-barang yang dijualnya. Misalnya angpao, lanjut dia, sepekan sebelum perayaan Imlek tahun 2018, sudah terjual habis. Bahkan Yasir sampai kekurangan angpao untuk memenuhi permintaan pembeli.

photo
Penjual pernak-pernik Imlek di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (4/2).

Namun, pada tahun 2019 ini, sehari jelang Imlek, angpaonya masih tersisa sekitar 20 persen. Padahal setiap tahunnya, Yasir menyetok angpao sekitar 100 boks, masing-masing boks berisi 500-600 lembar. Hal tersebut juga berlaku bagi aksesoris lainnya seperti pohon bunga mei hwa.

"Tahun kemarin saya setok mei hwa 135 pot sisa 18 pot. Kalau sekarang saya setok 348 pot yang terjual sekitar 80 pot," kata Yasir.

Menurutnya, konsumen mengurangi barang belanjaan pernak-pernik Imlek termasuk dari pihak kafe, hotel, kantor, restoran, maupun pusat perbelanjaan. Ia mengatakan, biasanya mereka membeli 10 buah, tetapi tahun ini hanya membeli empat buah.

"Angpao, lampion, semua sebetulnya laku tetapi biasanya beli 10 jadi beli empat bukan lagi 50 persen tetapi turunnya jauh," lanjut dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement