Ahad 03 Feb 2019 09:07 WIB

Pengamat: Capres Jangan Takut Saling Serang di Debat Kedua

Dua capres juga disarankan untuk tampil orisinal.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Capres Nomor urut 01 Joko Widodo bersalaman dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).
Foto: Republika/Prayogi
Capres Nomor urut 01 Joko Widodo bersalaman dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Jakarta, Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyarankan kedua pasangan calon presiden (capres) tampil orisinil di debat kedua nanti. Dia mengatakan, kedua calon diharapkan saling serang tanpa khawatir dengan dampak elektabilitas.

"Di debat kedua Jokowi dan Pak Prabowo harus tampil orisinil saja. Jokowi apa adanya sampaikan visi misinya, kalau mau nyerang ya nyerang saja enggak perlu sungkan. Gak perlu takut karena elektabilitas. Begitupun Prabowo," katanya di Jakarta, Sabtu (2/2).

Menurut Adi, kedua kandidat tidak perlu terlalu terburu-buru menilai peningkatan elektabilitas hanya dari debat pertama. Dia menegaskan, harus juga diakui bahwa debat perdana lalu tidak cukup memuaskan masyarakat, terutama bagi yang belum menentukan pilihan (undecided voter).

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan elektabilitas kedua pasangan calon (paslon) tidak berubah signifikan. Meski demikian, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf masih unggul sebesar 54,2 persen berbanding 30,6 persen bagi Prabowo-Sandi dengan undecided voter 15,2 persen.

Adi menilai wajar keunggulan paslon 01. Dia mengatakan, aspek pengusaan persoalan Jokowi-Ma’ruf lebih baik ketimbang pasangan Prabowo-Sandi. Dia menilai, Prabowo ingin tampil manis namun tidak tahu apa-apa.

"Banyak out off context jawabannya. Pak  Prabowo kemarin hanya ingin terlihat manis, tidak kelihatan sangar," ujarnya.

Adi mengatakan, Prabowo tidak menampilkan karakter sesungguhnya selama debat perdana. Dia menilai Prabowo justru menampilkan ketenangan yang sejatinya tidak pernah dilakukan. Prabowo, Adi melanjutkan, terkesan menahan ekpresi sebenarnya yang biasa ditampilkan.

Adi mengatakan, Prabowo tidak stylis jika ngomongnya tidak berapi-api. Dia mengungkapkan, capres penantang itu kelihatan terlalu menahan diri ketika dia ditanya tentang caleg eks koruptor di Gerindra. "Ketika moderator bilang tidak boleh nanggapin, dia joget-joget. Itu ekspresi kemarahan yang terpendam sebetulnya. Mestinya dia langsung potong saja moderator. Ini debat kok ini panggung mereka. Moderator hanya mengatur lalu lintas saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement