REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan, dirinya sudah cukup bersabar, selama empat tahun difitnah sebagai PKI. Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, jika selama ini dirinya selalu diam dan tidak memberi jawaban, maka saat ini sudah saatnya meluruskan fitnah tersebut.
"Saya empat tahun difitnah, Presiden Jokowi itu PKI. Saya diam saja, saya gak pernah jawab. Tapi sekarang saya jawab. Saya sudah sabar empat tahun. saya gak mau diam terus," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jatim, di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2).
Maka dari itu, Jokowi pun memberi penjelasan yang diharapkan bisa meluruskan fitnah tersebut. Jokowi mengatakan, dirinya dilahirkan pada Tahun 1961, sementara PKI dibubarkan di tahun 1965-1966. Artinya saat PKI dibubarkan, usianya masih di bawah lima tahun.
"Logikanya gak dipake ini, masa ada PKI Balita. Kalau Cak Lontong bilang, mikir. Dipikir masyarakat itu bodoh-bodoh. Masyarakat itu udah pintar-pintar," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu pun menyanggah isu yang menyebut dirinya anti ulama dan anti Islam. Jokowi menyatakan, hampir setiap pekan dirinya berkunjung ke pesantren-pesantren. Bahkan hampir setiap hari dirinya berdampingan dengan ulama. Artinya, dia merasa sangat mencintai Islam dan mencintai ulama.
"Lho setiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Hampir setiap hari saya dengan ulama. Yang tanda tangan Hari Santri itu siapa? Mikir," kata Jokowi.