Jumat 01 Feb 2019 19:59 WIB

Fenomena Tanah Ambles Muncul di Gunung Kidul

Diameter tanah ambles mencapai sekitar 1 meter.

[ilustrasi] Gua Macan Mati, Gunungkidul, DI Yogyakarta sebagai salah satu tempat pariwisata di Gunung Kidul.
Foto: Hendra Nurdiansyah/Antara
[ilustrasi] Gua Macan Mati, Gunungkidul, DI Yogyakarta sebagai salah satu tempat pariwisata di Gunung Kidul.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Fenomena tanah ambles membentuk sebuah lubang muncul di ladang milik warga di wilayah Padukuhan Dadapan, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY). Diameter tanah ambles mencapai sekitar 1 meter.

"Lubang ini muncul diketahui kemarin (Kamis 31/1) pagi, saat sampai di sini sudah muncul lubang," kata pemilik lahan, Sujoko (45) di Gunung Kidul, Jumat (1/2).

Sujoko mengeku tidak mendengar atau melihat tanda jika tanahnya akan ambles. "Lubangnya di atas diameternya 1 meter tetapi kedalamannya sekitar 5 meter, dan di dalam lebarnya sekitar 6 meter. Bentuknya seperti gentong air itu, di atas kecil tetapi di bawah melebar," katanya.

Sujoko mengatakan, lokasi tanah ambles sudah diberikan garis polisi, dan sudah ditinjau dari BPBD Gunung Kidul. "Kami masih menunggu saja, untuk sementara hanya memasukkan tanah dan sampah ke dalam lubang," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul Edy Basuki mengatakan terjadinya fenomena ini, karena karakteristik Gunung Kidul yang merupakan pegunungan karst. Banyak cekungan atau celah tanah dan juga terdapat sungai bawah tanah.

"Kalau tanah ambles biasanya di tempat itu sebelumnya memeng daerah yang dulu ada cekungan kemudian dalam waktu yang lama tertimbun tanah. Adanya hujan dan air menggenang air yang bercampur tanah masuk ke lubang kecil atau disebut ponor. Itu yang mengakibatkan ambles. Itu fenomena yang biasa di kawasan karst," katanya.

Tanah ambles di Gunung Kidul muncul di beberapa titik pada akhir 2017 sampai awal 2018 lalu. Seperti di Kecamatan Rongkop ada 32 titik. Diameternya pun bervariasi dari mulai 2 meter hingga ada yang mencapai 7 meter.

"Tahun-tahun dulu juga ada peristiwa seperti ini. Hanya tidak banyak. Kalau orang-orang tua pasti tahu cekungan itu di mana saja," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement