Jumat 01 Feb 2019 18:52 WIB

Kasus DBD di Kota Cirebon Turun

Namun, Dinkes Kota Cirebon meminta masyarakat tetap mewaspadai penyakit tersebut.

Rep: Lilis Srihandayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID,  CIREBON -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cirebon pada Januari 2019 mengalami penurunan dibandingkan Januari 2018. Namun, penyakit tersebut tetap diwaspadai mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon, hingga akhir Januari 2019, kasus DBD tercatat ada lima kasus. Sedangkan kasus DBD pada Januari 2018 tercatat ada tujuh kasus.

"Lima kasus pada Januari 2019 itu berasal dari lima kelurahan berbeda dan telah mendapat penanganan medis," ujar Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Tri Mulyaningsih, Jumat (1/2).

Sedangkan sepanjang 2018, tercatat ada 24 kasus DBD di Kota Cirebon. Dari jumlah itu, satu orang korbannya bahkan meninggal dunia.

Tri mengatakan, meski kasus DBD pada Januari 2019 turun dibandingkan Januari 2018, namun pihaknya tetap mewaspadai penyebaran DBD. Pasalnya, hujan yang tak menentu seperti sekarang akan menimbulkan genangan air yang menjadi sarang bertelurnya nyamuk Aedes aegypti.

Untuk mencegah DBD, Tri menyatakan, pihaknya sudah membagikan bubuk larvasida gratis ke seluruh puskesmas di Kota Cirebon. Selain itu, menggalakkan penyuluhan kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Kegiatan PSN dengan 3M, yakni mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air, dinilai jauh lebih efektif dibandingkan fogging. Pasalnya, fogging hanya bisa membasmi nyamuk dewasa dan meninggalkan polutan pada lingkungan di sekitarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement