REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya dinyatakan meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2019. Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, dr Pesta Parulian mengungkapkan, dari ketiga pasien tersebut, dua diantaranya merupakan warga Surabaya, dan satu lainnya adalah warga Madura.
"Yang meninggal ada tiga. Anak berusia sembilan tahun dari Madura, anak berusia 10 tahun dari Surabaya dan satu lagi orang dewasa berusia 46 tahun dari Surabaya," kata Pasta di Surabaya, Jumat (1/2)
Pesta mengungkapkan, selama Januari 2019, RSUD Dr Soetomo telah merawat sebanyak 82 pasien DBD, dimana 17 diantaranya merupakan orang dewasa, dan sisanya adalah anak-anak. Dari 82 pasien yang dirawat, beberapa diantaranya sudah dipulangkan. Sementara, yang masih dirawat tinggal 20 orang, terdiri dari lima orang dewasa, dan 15 anak-abak.
"Kebanyakan dari Surabaya dan beberapa dari Madur.. Mereka akan dirawat sampai dikatakan aman, sampai laboratorium yang mendukung untuk diagnosa DBD didapatkan," ujarnya.
Data yang dimiliki RSUD Dr. Soetomo berbanding terbalik dengan data yang dimiliki Pemkot Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, pada Januari 2019, ada 23 warga Surabaya terjangkit DBD, dimana tiga diantaranya sampai saat ini masih terinveksi DBD. Namun menurutnya, selama kurun waktu tersebut, tidak ada yang sampai meninggal dunia.
“Jumlah ini memang menurun dibanding Januari 2018 yang jumlahnya mencapai 42 kasus. Saat ini hanya 23 orang. Jadi, dari 31 kecamatan ada 11 kecamatan yang ada penderita DBD-nya,” kata perempuan yang akrab disapa Feni tersebut.