REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga telur ayam di pasaran di Kabupaten Indramayu mulai turun. Penurunan harga disambut gembira oleh konsumen.
Salah seorang pedagang telur ayam di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Indramayu, Yudi, menyebutkan, harga telur ayam eceran saat ini mencapai Rp 24 ribu per kilogram. Saat Tahun Baru 2019, harga telur ayam mencapai Rp 26 ribu–Rp 27 ribu per kilogram. ‘’Penurunan harga terjadi secara bertahap,’’ kata Yudi, Jumat (1/2).
Yudi memperkirakan, harga telur ayam akan terus turun. Pasalnya, dari informasi yang diterimanya, harga telur di tingkat peternaknya juga kini makin turun.
Yudi menjelaskan, penurunan harga itu disebabkan mulai menurunnya permintaan telur dari konsumen. Sedangkan pasokan dari peternak cukup banyak.
Menurut Yudi, harga telur memang mengikuti permintaan dari konsumen. Saat permintaan tinggi, maka harganya juga ikut tinggi. Namun saat permintaan menurun, harga juga akan ikut turun.
‘’Saat Natal dan Tahun Baru, permintaan telur tinggi karena banyak konsumen yang butuh untuk membuat kue. Namun sekarang, permintaan telur sudah menurun,’’ tutur Yudi.
Yudi mengatakan, saat ini pembelian telur dalam jumlah banyak hanya dilakukan oleh para pedagang masakan maupun jajanan seperti seblak dan cilor (aci telor). Sedangkan pembelian dari para ibu rumah tangga, relatif sedikit.
Salah seorang pedagang seblak di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Fitri, mengaku bersyukur harga telur kini mulai turun. Pasalnya, telur merupakan bahan baku utama jualannya.
‘’Kalau harga telurnya tinggi mah berat buat saya karena tidak bisa menaikkan harga jual seblak,’’ kata Fitri.