Kamis 31 Jan 2019 12:32 WIB

Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Harlah Ke-93 NU

Seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia akan hadir dalam resepsi tersebut.

Nahdlatul Ulama
Foto: NU
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menghadiri resepsi Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta Convention Center, Kamis (31/1). Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan, seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia akan hadir dalam resepsi tersebut.

"Alhamdulillah hari ini NU genap berusia 93 tahun. NU terus mengokohkan semangat keindonesiaan," kata Ketua PBNU Robikin Emhas dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Selain Presiden, akan hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Robikin mengatakan,  Seluruh PWNU dan PCNU se-Indonesia, para kiai sepuh dan para masyayikh juga akan hadir dalam resepsi harlah bertajuk "Konsolidasi Organisasi Jelang Satu Abad NU" itu.

"Total seluruh peserta sebanyak 1.498 orang," ujar Robikin yang juga ketua tim konsolidasi NU.

Pada Harlah ke-93 NU, lanjut Robikin, NU kembali menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama. Namun, tak seorang pun warga negara Indonesia boleh tidak beragama.  NU juga menegaskan Indonesia bukan darul kufr atau negara kafir. NU berpandangan bahwa Indonesia merupakan darussalam atau negara damai.

"Karena itu, siapa pun tidak boleh menjadikan Indonesia sebagai darul harb atau kawasan perang, di media sosial sekalipun," katanya.

Usai resepsi harlah dilanjutkan konsolidasi organisasi yang diikuti oleh seluruh fungsionaris PBNU yang terdiri atas Mustasyar, A'wan, Syuriyah, Tanfidziyah beserta seluruh pengurus lembaga dan badan Otonom NU. "Harlah kali ini menjadi momentum konsolidasi organisasi di berbagai tingkatan. Dari struktur PB, PW, PC, MWC, Ranting, hingga Anak Ranting NU," kata Robikin.

Konsolidasi NU sudah dimulai pertengahan tahun 2018, meliputi konsolidasi struktur, kultur dan program. Konsolidasi ini melibatkan secara aktif seluruh pemangku pondok pesantren, para kiai dan masyayikh, serta tokoh-tokoh NU kultural. Konsolidasi organisasi bertujuan agar NU, baik sebagai jam'iyah maupun jamaah siap menyongsong satu abad kelahirannya pada 31 Januari 2026.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement