REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf (TKN) menanggapi hasil rilis survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut Jokowi-Ma'ruf menang dalam debat perdana. TKN menilai wajar jika hasil survei menyebut pasangan Jokowi-Maruf unggul di debat perdana kandidat capres-cawapres.
"Wajar jika dalam survei dikatakan bahwa Capres kami jauh lebih unggul dalam berbagai hal. Penguasaan materi, lebih solutif, dan fokus pada penyelesaian masalah tergambar jelas seperti yang ditunjukkan pasangan kami," kata Jubir TKN Ace Hasan Syadzily pada Republika.co.id, Rabu (30/1).
Diketahui, kesimpulan LSI diambil dari keunggulan Jokowi-Ma'ruf pada kemampuan komunikasi, penguasaan materi, program kerja, penguasaan permasalahan. Namun, dalam survei itu juga LSI mendapati hasil debat tak berpengaruh signifikan pada elektabilitas. Walau begitu, Ace optimis elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bakal meningkat karena sesi debat masih tersisa tiga kali lagi.
"Jika dalam debat pertama tidak terlalu memiliki pengaruh besar, tentu itu bisa dipahami karena masih ada 4 debat lagi," ujarnya.
Menurutnya, penyebabnya kurang berpengaruhnya debat pada elektabilitas karena banyak pemilih belum menentukan pilihannya. Para pemilih, kata dia masih ingin melihat konsep visi, misi dan rencana kerja Capres selama lima tahun ke depan.
"Debat Capres pertama berpengaruhnya terhadap pilihan pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters). Apa yang tergambar dalam surveinya Denny JA menunjukan asumsi itu. Saya optimis elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bakal meningkat karena sesi debat masih tersisa tiga kali lagi," ucapnya.