Kamis 31 Jan 2019 05:00 WIB

Kota Bandung Bahas Raperda Pembangunan Industri

Perda diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan industri di Kota Bandung.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menjemur kerupuk mie mentah di industri kecil rumahan, Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/5).
Foto: Antara//M Agung Rajasa
Pekerja menjemur kerupuk mie mentah di industri kecil rumahan, Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung bersama DPRD Kota Bandung sedang membahas usulan Rancangan Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Rencana Pembangunan Industri Kota Bandung (RPIK) tahun 2019-2039. Perda ini diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan industri di Kota Bandung.

‎Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan kolaborasi sangat penting untuk mengembangkan teknologi dan inovasi penunjang industri. Hal itulah yang membuat kolaborasi masuk dalam salah satu tiga konsep besar yang tertuang dalam lembaran kota tahun 2019 nomor 2 perihal Raperda tentang Rencana Pembangunan Industri Kota Bandung (RPIK).

"Konsep yang akan ditempuh antara lain melalui sinergisitas potensi dengan mengembangkan kolaborasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan. Hal tersebut tertuang pada salah satu strategi mengembangkan jaringan kolaborasi pola kerjasama yang efektif," kata Yana seperti dalam siaran persnya, Rabu (30/1).

Yana menuturkan, terdapat tiga konsep besar yang tertuang dalam lembaran kota tersebut. Poin pertamanya adalah membangun kolaborasi antara Industri Kecil Menengah (IKM) dan industri besar, pemerintah, akademisi beserta masyarakat‎.

Sebagai lanjutannya, dalam Raperda RPIK juga dibangun sinergitas penelitian dan pengembangan teknologi. Sehingga, lanjut dia, pelaku industri tidak sampai merosot lantaran kurang mampu mengikuti perkembangan teknologi tercanggih dalam rangka menunjang proses produksi.

"Indikasi terkait strategi tersebut satu pada bagian pengembangan teknologi inovasi dan kreativitas dengan pengembangan kerjasama penelitian antar berbagai lembaga litbang dan industri. Dengan target akhir berupa penguasaan teknologi baru secara mandiri serta komersialisasi," kata dia.

Yana juga membeberkan pentingnya ‎ pemetaan IKM di Kota Bandung, agar potensi industri bisa dihitung secara jelas. Potensi industri di Kota Bandung sangat besar meskipun masih berskala IKM. Sehingga perlu didorong agar bisa masuk ke jaringan industri besar, baik berskala lokal, regional, nasional atau bahkan internasional.

"Pengembangan perwilayahan industri akan dilakukan melalui inisiasi kerjasama sentra IKM. Itu melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang, industri besar dan Kadin dengan target mewujudkan keterlbatan IKM dalam jaringan industri," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement