Rabu 30 Jan 2019 21:40 WIB

Pemerintah Diminta Buat Strategi untuk Transportasi Umum

Perlu lebih memikirkan strategi agar warga mau menggunakan transportasi umum

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rapat untuk membahas sistem transportasi Jabodetabek, Senin (28/1) di Kantor Wakil  Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rapat untuk membahas sistem transportasi Jabodetabek, Senin (28/1) di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Aully Grashinta meminta pemerintah untuk lebih memikirkan strategi agar warga mau menggunakan transportasi umum. Hal itu lebih baik dari pada mengusulkan tambahan ruas di jalan tol untuk kendaraan roda dua atau motor.

"Seharusnya pemerintah berpikir bagaimana menurunkan jumlah kendaraan roda dua, dan memindahkannya ke angkutan umum,” jelas Aully kepada Republika, Rabu (30/1).

Usulan motor masuk ke dalam tol tak direkomendasikan oleh dia. Dari sisi keselamatan sendiri, motor dinilai memiliki risiko kecelakaan yang tinggi bila masuk ke dalam jalan yang bebas hambatan. Sebab, ketika masuk tol, para pengendara bisa meningkatkan kecepatan.

“Bayangkan jika motor diberikan lajur khusus, walaupun dengan barrier (pembatas) di jalan yang tanpa hambatan, bisa jadi balapan motor itu. Jelas dari faktor keselamatan akan sangat rentan risiko kecelakaan,” kata dia.

Beberapa kota dan negara memang telah menerapkan aturan di mana motor diperbolehkan masuk ke dalam jalan tol. Namun, menurutnya, masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang berbeda.

Terlebih Jakarta yang menurutnya memiliki jumlah kendaraan yang sangat padat. Adanya lajur tambahan untuk motor di dalam tol, akan meningkatkan jumlah motor itu sendiri nantinya.

“Saat ini, untuk jalan tol dalam kota saja, terutama Jakarta sudah terjadi kemacetan, karena volume penggunaan yang tinggi. Sehingga penambahan moda transportasi roda dua akan semakin menurunkan fungsi jalan tol dari tujuan awalnya,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement