Rabu 30 Jan 2019 15:39 WIB

Dewan Pertimbangan MUI Bahas Cara Umat Islam Hadapi Pilpres

Rapim tersebut diikuti oleh puluhan tokoh agama yang aktif di MUI.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua CDCC  Din Syamsudin memberikan  pengarahan saat  berdiskusi  yang di selanggarakan Pergerakan Indonesia Maju di  Sekertariat  CDCC, Jakarta, Kamis (6/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua CDCC Din Syamsudin memberikan pengarahan saat berdiskusi yang di selanggarakan Pergerakan Indonesia Maju di Sekertariat CDCC, Jakarta, Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Rapat Pleno ke-34 di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (30/1). Dalam rapat rutin bulanan ini, tokoh-tokoh agama MUI membahas tentang "Umat Islam Menghadapi Pemilu atau Pilpres 2019".

Rapat tersebut dipimpin Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof Din Syamsuddin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Didin Hafiduddin, dan Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI, Natsir Zubaidi.

Dalam pembukaannya, Din Syamsuddin mengatakan, Rapat Pleno tersebut akan lebih membahas tentang bagaimana cara umat Islam dalam menghadapi Pilpres 2019. "Pada Rapim ini kita akan membicarakan lebih kepada bagaimana. Jadi menjawab pertanyaaan kaifa, bagaimana menyangkut kaifiyah, menyangkut strategi umat. Karena kita semua ini memiliki tanggung jawab keumatan," ujar Din saat membukaan Rapim tersebut, Rabu (30/1).

Rapim tersebut diikuti oleh puluhan tokoh agama yang aktif di MUI, baik yang perempuan atapun laki-laki. Menurut Din, Dewan Pertimbangan MUI terdiri atas para pimpinan ormas-ormas Islam. Sehingga harus memiliki kesamaan visi serta diharapkan memiliki kesamaan langkah dalam menghadapi Pilpres 2019. "Ke arah sanalah percakapan kita satu setengah jam yang akan datang," kata Din.

Sayangnya, Din melarang awak media untuk mempublikasikan beberapa hal yang dibahas dalam forum tersebut. Namun, Din nantinya akan memberikan keterangan secara resmi kepada awak media setelah forum tersebut selesai.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement