Selasa 29 Jan 2019 22:43 WIB

Menpar Arief Yahya Dorong Belitung Menuju Smart Tourism

Penggunaan digital menjadi cara yang tepat untuk memajukan pariwisata.

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Dua orang wisatawan asing mengendarai sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Pascagempa yang melanda daerah Lombok Utara, sebagian wisatawan asing memilih tetap tinggal di kawasan wisata Gili Trawangan.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Dua orang wisatawan asing mengendarai sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Pascagempa yang melanda daerah Lombok Utara, sebagian wisatawan asing memilih tetap tinggal di kawasan wisata Gili Trawangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkunjung ke Kabupaten Belitung hari ini, Selasa (29/1). Kunjungan Arief ini sebagai bentuk dukungan pemerintah mendorong Belitung menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisata.

“Belitung sudah kita tetapkan sebagai Geopark Nasional, dan sekarang sedang dipersiapkan menuju Geopark Global. Seminar Nasional ini akan menambah cepat spirit Belitung menuju UNESCO Global Geopark (UGG),” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Republika pada Selasa (29/1) malam.

Arief menuturkan, nilai ekonomi pada setiap pengembangan geopark dapat menjadi destinasi pariwisata yang sustainable dan self financing atau swadana. Tidak hanya itu, ujarnya, implementasi smart tourism yang dilakukan di Kementerian Pariwisata sekaligus merubah mindset dan menjadi model untuk menjalankan pemerintahan dan strategi kebijakan yang mengimplementasikan kemajuan teknologi digital terkini.

“Hal ini, dikarenakan penilaian dan pengembangan geopark masih belum mengedepankan nilai keekonomiannya. Penggunaan digital menjadi cara yang tepat untuk memajukan pariwisata,” kata Arief.

Dalam kunjungannya ke Belitung, Menpar Arief Yahya meresmikan atraksi dan amenitas. Mulai dari Geo Theater Alam Rimba, destinasi Digital-Pasar Rimba Alam Bahagia, Dive Center dan salah satu amenitas baru di sana yaitu Swiss Belresort Hotel Tanjung Binga.

Pasar Rimba sendiri lanjut Arief, merupakan destinasi digital yang dikembangkan oleh pemerintah daerah beserta masyarakat dan didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata. Destinasi digital ini menurutnya, mengusung konsep vegetarian dan berada di Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau,  Kabupaten Belitung dan akan buka setiap hari Ahad.

Selain meresmikan atraksi dan amenitas, Arief juga meresmikan Diving Center, Tanjung Binga, di Belitung. Tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke kabupaten Belitung.

"Hamparan pasir putih dan pesona bawah laut yang luar biasa menjadi salah satu kekuatan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke kabupaten Belitung, untuk itu Diving Center sudah menjadi sebuah kebutuhan," tuturnya.

Selain itu juga sambungnya, juga sebagai upaya memperkuat unsur atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Khususnya unsur atraksi budaya, alam, dan buatan manusia atau manmade sebagai bagian penting dalam mengembangkan destinasi.

Oleh karena itu menurutnya sangat tepat menjadikan bandara H.A.S Hanandjoeddin sebagai bandara internasional. Karena sebelumnya Bandara H.A.S Hanandjoeddin hanya didarati oleh Garuda, pesawat charter flight dari Malaysia, dan Singapura.

“Konektivitas penerbangan langsung ini akan mempercepat terwujudnya Tanjung Kelayang menjadi destinasi kelas dunia,” kata Arief Yahya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement