Selasa 29 Jan 2019 21:37 WIB

Luhut Minta TNI-Polri Proaktif Luruskan Hoaks

TNI-Polri punya mata dan kuping di daerah

Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (ketiga kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) usai Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri Tahun 2019 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (ketiga kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) usai Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri Tahun 2019 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta jajaran TNI-Polri untuk proaktif membantu pemerintah. Salah satunya dalam meluruskan berita bohong atau hoaks di masyarakat.

"Basically pemerintah itu akan bekerja secara profesional dan kredibel sehingga itu perlu TNI menyampaikan pada masyarakat karena TNI-Polri punya mata dan kuping di daerah," kata Luhut di Auditorium STIK dalam Rapat pimpinan TNI-Polri, Jakarta, Selasa (29/1).

Pemerintah selalu menyampaikan berita disertai data-data yang benar untuk menyangkal hoaks. Tetapi dengan peranan TNI-Polri, upaya menangkal hoaks akan cukup membantu. Untuk itu, menurut dia, dalam rapim itu diberikan penjelasan secara berjenjang ke bawah agar rakyat tidak dibodohi orang-orang yang memiliki ambisi tertentu.

Ia mencontohkan informasi soal Tanah Air akan runtuh tentu merupakan hoaks karena TNI-Polri kuat dalam menjaga keamanan dari dalam dan luar. "Dan tidak benar juga kalau kita punya utang berlebihan. Tidak benar PKI ada isu di sana sini, itu tidak benar. Tidak benar juga ada kriminalisasi ulama," kata Luhut.

Rapat pimpinan TNI-Polri yang mengambil tema "Dilandasi Profesionalitas, Soliditas dan Netralitas, TNI-POLRI Bersinergi Mengamankan Pemilu 2019 dan Pembangunan Nasional Dalam Rangka Menjaga Keutuhan NKRI" itu digelar tertutup. Sebelum Luhut, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Menkopolhukam Wiranto juga hadir dalam kegiatan itu.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement