Selasa 29 Jan 2019 20:20 WIB

Disindir Prabowo, Sri Mulyani Dibela Luhut dan Airlangga

Luhut mengatakan Sri Mulyani adalah menteri keuangan terbaik di dunia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut membela Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disebut sebagai 'menteri pencetak utang'. Julukan itu disematkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto yang meminta penamaan Menteri Keuangan diganti menjadi Menteri Pencetak Utang karena nilai utang pemerintah yang terus membengkak.

"Ya enggak etis saja itu, Ibu Sri Mulyani itu Menteri Keuangan terbaik di dunia, iya kan," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Selasa (29/1).

Tak hanya Luhut, Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga ikut membela Sri Mulyani. Airlangga menyebutkan bahwa dalam setiap pembangunan oleh negara mau tak mau pasti ada proporsi utang.

Tak hanya Indonesia, Airlangga menyebut negara-negara lain juga berutang untuk menjalankan pembangunan. Utang pun, lanjutnya, tidak hanya tertimbun di pemerintah ini namun juga sejak pemerintahan sebelumnya.

"Dan utang itu selama bisa dibayar dan tingkat suku bunganya bisa di reprofiling, diturunkan, itu saya rasa tetap bagus. Dan itu biasa selama kita tahu bahwa utang itu dipakai untuk pembangunan bukan untuk operating expenses. Semua negara berutang," kata Airlangga.

Airlangga menambahkan bahwa utang yang ditarik Indonesia terbukti bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar penggerak ekonomi. Pembangunan yang dilakukan pemerintah, ujar dia, berhasil membuat sejumlah investor yakin terhadap iklim ekonomi Indonsia. Bahkan perusahaan sebesar Appel pun juga merealisasikan investasinya di Indonesia.

"Yang namanya oposisi kan selalu mengkritik. Tentu sulit mengharap oposisi untuk memberikan pujian kepada pemerintah. Jadi tentu kita juga secara proporsional aja kita jawab," katanya.

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung soal utang negara. Prabowo bahkan meminta penamaan Menteri Keuangan diganti menjadi Menteri Pencetak Utang.

"Ini kalau ibarat penyakit saya katakan stadium sudah cukup lanjut, sudah lumayan parah. Utang menumpuk terus, kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada menteri keuangan, mungkin menteri pencetak utang," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Sabtu (26/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement