Rabu 30 Jan 2019 02:00 WIB

Sekjen Akui PAN Diuntungkan oleh Politik Identitas

Tidak sulit bagi PAN untuk mencari suara Persis dan Muhammadiyah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Partai Amanat Nasional
Partai Amanat Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai ada sejumlah fenomena yang terlihat pascapilkada 2017, salah satunya terlihatnya politik identitas. Eddy mengatakan PAN sebagai partai yang memiliki agenda keumatan mengaku merasa diuntungkan dengan politik identitas.

"Jadi bagi partai-partai yang memiliki agenda keumatan yang kuat, apalagi didukung oleh ijtima ulama, saya kira itu akan mendapat manfaat yang besar untuk mengambil ceruk pasar dari pemilih berbasis keumatan itu," kata Eddy dalam diskusi di Media Center, Jakarta, Selasa (29/1).

Menurut Eddy tidak sulit bagi PAN untuk mencari suara Persis dan Muhammadiyah. Pasalnya ceruk-ceruk suara tersebut tidak lagi berpencar seperti sebelum 2016.

Selain itu Eddy menilai salah satu ormas yang mengalami pertumbuhan dengan sangat cepat yaitu Front Pembela Islam (FPI) Dalam setiap kampanye PAN mengaku juga kerap dibantu oleh FPI.

"Saya sendiri di dapil saya, saya sangat terbantu dengan kehadiran teman-teman FPi. Dan setiap kali saya turun, saya kemudian bersosialisasi dengan FPI, satu sen pun tidak keluar. Jadi mereka itu betul-betul berdasarkan militansi dan dorongan yang ya itu lilahitaala," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement