REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk aktif melakukan upaya preventif terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal itu disampaikan JK, menyusul merebaknya penyakit DBD di berbagai daerah.
"Tentu pertama pencegahan dan juga masyarakat, bukan hanya pemerintah. Masyarakat harus mencegah genangan-genangan air di selokan, karena di situ sumbernya, tempat-tempat yang rawan, tempat sampah-sampah," ujar JK kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jakarta, Selasa (29/1).
Menurut JK, Pemerintah dalam hal ini memastikan fasilitas pengobatan bagi pasien DBD. Karena itu, ia menilai sudah seharusnya masyarakat memberi pelayanan pengobatan yang maksimal.
JK juga mengakui penderita DBD saat ini terus bertambah. Bahkan cucu dan adiknya juga tidak luput terjangkit penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
"Pemerintah tentu menyiapkan fasilitas pengobatannya apa pun yang terjadi, termasuk cucu saya. Cucu saya juga kena, cucu, adik kena juga. Jadi ini tidak pilih-pilih, jadi jangan karena cucu wapres, tapi kena juga," ujar JK.
Kementerian Kesehatan sebelumnya melansir, hingga 25 Januari lalu sebanyak 11.224 orang tertular DBD di seantero Tanah Air. Dari jumlah itu, sebanyak 110 meninggal dunia.
Jumlah korban meninggal bisa lebih banyak karena data itu belum menyertakan jumlah kematian yang dilaporkan terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Bogor, Cimahi, Purwakarta, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung.