REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Satlantas Polres Purwakarta menduga penyebab kecelakaan tunggal Bus Bima Suci Nopol A 7520 CS, akibat faktor ban. Hal itu terkuak setelah penyidik memintai keterangan dari sopir bus maut tersebut.
Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama, mengatakan, berdasarkan keterangan sopir dan penumpang yang selamat, dugaan awal penyebab kecelakaan itu karena faktor ban. Sebab, saat itu yang dirasakan oleh sopir, ketika melintas di Tol Cipularang KM 70+400 (TKP), ban mobil tiba-tiba terasa oleng ke kiri.
"Bannya tak terkendali, oleng ke kiri. Lalu, sopir berusaha membanting setir ke kanan. Tetapi, tetap saja moda transportasi darat itu meluncur ke kiri, nabrak pembatas lalu terguling," ujar Ricky, kepada Republika.co.id, Selasa (29/1).
Baca juga, 4 Tewas, 26 Orang Terluka dalam Kecelakaan di Tol Cipularang.
Akan tetapi, ini baru dugaan awal. Belum ada kesimpulan yang pasti. Apalagi, pada hari kedua pascakecelakaan, jajarannya masih melakukan pendalaman atas kasus ini. Pihaknya, masih mendalami penyebabnya. Termasuk, faktor human error, cuaca, kondisi jalan, dan kelaikan armada.
Terkait dengan nasib sopir Dede Suhaeri (40 tahun), Ricky mengaku, masih saksi. Karena, sopir belum bisa dimintai keterangan secara khusus. Mengingat, yang bersangkutan masih menjalani perawatan medis di RS Rama Hadi. "Pokoknya, kasus ini akan kita tuntaskan," ujarnya.
Sebelumnya, Bus Bima Suci Nopol A 7520 CS, kecekalaan tunggal di Tol Cipularang KM 70+400 tepatnya di Kampung Sukamanah, Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, Senin (28/1) sekitar pukul 09.30 WIB.
Akibat kejadian itu, tujuh penumpang meninggal dunia serta 27 penumpang lainnya termasuk awak bus, mengalami luka-luka.