Selasa 29 Jan 2019 06:58 WIB

Penjelasan Ipang Wahid Soal Situs Indonesiabarokah.com

Ipang Wahid menegaskan tidak terlibat dan menyebarkan tabloid Indonesia Barokah.

Tabloid Indonesia Barokah (ilustrasi)
Foto: dok. Bawaslu Purwakarta
Tabloid Indonesia Barokah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ipang Wahid menegaskan bahwa dirinya bukanlah pembuat tabloid "Indonesia Barokah". Ipang menjelaskan dirinya hanya membuat konten kreatif untuk website indonesiabarokah.com.

"Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak tahu menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak dan siapa yang sebarkan tentang Indonesia Barokah," kata Ipang Wahid dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin (29/1).

Ipang mengklarifikasi bahwa dirinya hanyalah membuat konten kreatif untuk Indonesia Barokah, yang mana IB (Indonesia Barokah) itu adalah "open platform", di mana semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatifnya selama tujuannya untuk kebaikan.

"Message-nya, salah satunya adalah melarang fitnah, hoaks, ujaran kebencian dan lain-lain," ujarnya.

Ipang juga menjelaskan mengenai seorang staf di kantornya bernama Nizar yang memiliki akun surat elektronik [email protected]. Nizar disebutkan membeli 'server' yang penggunaannya adalah untuk pekerjaan kantor.

"Lantas, ada anak-anak volunteer yang ingin membuat website Indonesia Barokah. Terus kontak Nizar untuk meminjam server tersebut, dan oleh Nizar diizinkan karena memang tujuannya untuk dakwah. Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website. Karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general," jelasnya.

Ipang menjawab alasan kenapa alamat surat elektroniknya diganti dikarenakan reaksi rekan pembuat laman situs yang panik. "Itu adalah reaksi kawan-kawan pembuat website yang panik, takut menyusahkan Mas Ipang. Dan mereka pun, langsung mengganti servernya ke server mereka sendiri," jelas dia.

Ipang menolak dirinya telah menyebarkan fitnah melalui tabloid Indonesia Barokah. Menurut dia konten yang terdapat dalam laman situs Indonesia Barokah berisi konten dakwah dan jauh dari fitnah. 

Baca juga:

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki dugaan terkait pelaku di balik maraknya penyebaran tabloid Indonesia Barokah. BPN menduga jika dalang di balik tabloid itu adalah Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Irfan Wahid alias Ipang Wahid.

"Ya, itu patut diduga, terindikasi. Makanya, kita tunggu klarifikasi Mas Ipang," kata Juru Bicara BPN Andre Rosiade saat di konfirmasi, Ahad (28/1).

Andre mengatakan, dugaan nama Ipang muncul setelah melacak rekam jejak digital. Investigasi dilakukan tim IT BPN terhadap website indonesiabarokah.com. Dia melanjutkan, hasilnya ada kesamaan logo antara website dengan dengan tabloid yang disebarkan ke sejumlah masjid dan mushala itu.

"Karena rekam jejak digital susah dihilangkan dan Ipang sampai sekarang belum klarifikasi nih," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement