Senin 28 Jan 2019 15:59 WIB

Ciri DBD tidak Selalu Bintik Merah di Kulit

Demam pada penderita DBD lebih membandel dan tinggi di atas 39 derajat celcius.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolanda
Dua bocah kakab beradik korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (5/9).
Foto: Antara/ Rahmad
Dua bocah kakab beradik korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Senin (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini kadang kala tidak menunjukkan gejala yang khas. Beberapa pasien DBD hanya memiliki tanda suhu tubuh tinggi tanpa adanya bintik-bintik merah pada kulit yang selama ini disebut sebagai ciri khas penyakit tersebut. 

"Gejalanya DBD sekarang tidak terlalu khas, makanya kita minta masyarakat untuk selalu waspada," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi pada Republika.co.id, Senin (28/1).

Ia menyebutkan, gejala DBD lain yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi yang tidak kunjung turun walaupun sudah menggunakan obat penurun panas. Selain itu, ada pula tanda-tanda seperti sakit kepala yang amat sangat dan badan terasa pegal. 

Ciri ini memang mirip dengan gejala penyakit biasa lainnya. Namun, kata Nadia, demam pada penderita DBD lebih membandel dan sangat tinggi di atas 39 derajat celcius. Apabila penderita meminum obat penurun panas, maka suhu tubuh akan turun sebentar, tetapi kembali meningkat drastis. 

Baca juga, Dinkes Kota Bandung Catat Peningkatan Pasien DBD

Apalagi, lanjut dia, saat ini musim hujan dan banyak pemberitaan di media terkait pasien DBD yang meningkat. Nadia pun mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Apabila menderita panas tinggi dan tidak kunjung sembuh harus segera memeriksakan diri ke dokter.

"Pesan kita, kalau demam lebih dari dua hari periksa segera ke fasilitas layanan kesehatan," kata Nadia.

Untuk melawan DBD, Kementerian Kesehatan telah menggalakkan gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik). Artinya, masing-masing rumah, kantor ataupun sekolah, memiliki satu orang yang bertugas memeriksa jentik nyamuk di bak mandi, kolam, atau genangan air lainnya. 

"Harapannya bisa di kantor ada jumantik, di sekolah ada jumantik, di rumah juga. Itu di-launch tahun 2016 dan harapannya gerakan ini dipimpin oleh Kepala Daerah," kata dia.

Baca juga, DBD Meluas, Warga Diajak Giatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement