Ahad 27 Jan 2019 23:30 WIB

Tinjau Banjir, JK: Ada Kerusakan di Gunung Bawakaraeng

Penanaman bibit harus dilakukan mulai dari sekarang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau jembatan di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ambruk diterjang banjir, saat kunjungan ke Lokasi Bencana Banjir di Sulawesi Selatan, Minggu (27/1/2019).
Foto: dok. Tim Media Wapres
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau jembatan di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ambruk diterjang banjir, saat kunjungan ke Lokasi Bencana Banjir di Sulawesi Selatan, Minggu (27/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan lahan konversi hutan yang kini berubah menjadi lahan perkebunan dapat dikembalikan fungsinya. Hal itu disampaikan Kalla di sela-sela kunjungannya meninjau banjir Sulawesi Selatan, Ahad (27/1).

Wapres sempat meninjau Waduk Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan yang mengalami peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) karena curah hujan ekstrem yang terjadi sejak Senin malam (21/1) di Kabupaten Gowa dan sekitarnya.

Ia pun mendengarkan paparan dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hari Suprayogi, mengenai data umum pembangunan Bendungan Bili-Bili.

Pada kesempatan tersebut, Kalla sempat menilai bahwa ada kerusakan di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, yang merupakan hulu dari bendungan yang di bangun tahun 1991 hingga 1999 tersebut.

"Dari pandangan mata saja air sudah coklat, berarti di hulunya sudah rusak," ujar Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Ahad (27/1).

Baca juga, 68 Meninggal Dunia dan 7 Hilang Akibat Banjir Sulsel.

Menurut Kalla, agar hutan tetap memiliki nilai ekonomi, dapat dilakukan penanaman tanaman keras di hulunya. Soal target, Kalla mengakui pengembalian fungsi membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena itu, lanjutnya, penanaman bibit harus di lakukan mulai dari sekarang.

Selain meninjau Waduk Bili-Bili, peninjauan Kalla dan rombongam dilanjutkan ke Jembatan Bisolo di Je'nelata, Desa Manuju, Kecamatan Parang Loe yang terputus.

Kalla juga langsung memimpin rapat koordinasi penanggulangan banjir dan tanah longsor usai peninjauan di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Jl. Urip Sumoharjo No.269, Makassar.

Hadir dalam rapat di antaranya Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Dalam kesempatan itu, Kalla menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa Provinsi Sulawesi Selatan. Ia juga memastikan Pemerintah akan memberi bantuan kepada para korban. Kalla juga menyampaikan bahwa bantuan dalam bentuk santunan akan diberikan dari Kementerian Sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement