Ahad 27 Jan 2019 22:10 WIB

PAN Kota Bandung Targetkan Enam Kursi DPRD

Semangat dan sikap dari para pengurus itu sudah relatif menujukan ghirah yang positif

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
PAN Kota Bandung menggelar rapat kerja daerah (Rakerda)
Foto: Istimewa
PAN Kota Bandung menggelar rapat kerja daerah (Rakerda)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Amanat Nasional (PAN) saat ini, tak memiliki kursi satu pun di DPRD Kota Bandung. Padahal, PAN pernah memiliki delapan kursi di  DPRD Kota Bandung. Menurut Ketua DPD PAN Kota Bandung Uum Syarif Usman mengatakan, selain menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pada Rakerda ini pun pihaknya ingin mempersembahkan kursi di legislatif. 

"Satu kursi untuk DPR RI, satu kursi untuk DPRD provinsi, dan enam kursi di DPRD Kota Bandung," ujar Uum pada acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PAN Kota Bandung, di Poster Hotel, Kota Bandung, Ahad (27/1).

Uum mengatakan, tak ada kadernya yang mengisi kursi legislatif pada tahun ini. Walaupun, sebenarnya sebaran suara di setiap Dapil cenderung bagus dan di bawah peraih kursi terakhir. 

"Saya optimistis, dengan kinerja yang lebih bagus ditambah konsolidasi yang kuat pihainya akan mendapatkan kepercayaan publik untuk mendapatkan kursi," katanya.

Terlebih, kata Uum, pihaknya sudah kembali menemukan ruh dan ghirah, semangat awal PAN di Kota Kembang. Di mana, pihaknya pernah mengisi delapan kursi di legislatif.

"Semangat dan sikap dari para pengurus itu sudah relatif menujukan ghirah yang sangat positif. Tidak lagi dengan gaya berpolitik 'pragmatis' misalnya," katanya.

Selain itu, menurut Uum, pihaknya pun berkolaborasi dengan Partai Islam Damai Aman (Idaman), sesuai dengan keputusan pusat untuk menyatukan aspirasi politik agar melebur bersama PAN. 

"Dan PAN mengakomodir caleg PAN yang berasal dari Partai Idaman semula kemudian menjadi kader PAN untuk menjadi anggota legislatif," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya menggalang kekuatan bersama sejumlah partai koalisi untuk memenangkan pasangan calon capres-cawapres nomor urut 02 di Kota Bandung. "Berdasarkan rilis beberapa lembaga survei, untuk pan Kota Bandung kira-kira (menyumbang suara) 23 persen," katanya.

Langkah  yang sudah dilakukan secara internal, kata dia, pihaknya telah menjalankan konsolidasi dengan langsung menghadirkan calon wakil presiden yang diusung ke Kota kembang. Juga telah berkoordinasi dengan jaringan relawan yang notabene dibentuk secara inisiatif oleh masyarakat.

"Di samping juga kultur politik di Kota Bandung itu relatif cocok untuk bisa mempersembahkan calon presiden dan wapresnya Prabowo-Sandi," katanya.

Sementara itu, PAN Kota Bandung pun mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu muktamar Jakarta. Yaitu untuk menargetkan kemenangan capres-cawapres nomor urut 02 pada Pilpres 2019.

Sekretaris DPC PPP Kota Bandung Muktamar Jakarta, Nanang Djuhana menilai, hubungan pihaknya dengan PAN memang sudah terjaga dengan baik. Karena itu, pihaknya pun ingin membantu setiap partai yang memang membutuhkan.

"Kami ingin membantu, khususnya PAN Kota Bandung yang kemarin tidak punya kursi, kami siap untuk bekerjasama dengan DPD PAN kmKota Bandung. Tapi tentunya secara organisasi kami juga nantinya akan melaksanakan rapat pimpinan cabang," kata Nanang.

Pada beberapa kesempatan, kata dia, pihaknya memang kerap bersinergi dengan PAN untuk memenangkan calon yang diusung. Misalnya saja pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 lalu, di mana bersama-sama memenangkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).

"Oleh sebab itu sebaga instruktur paling bawah, DPC PPP Kota Bandung ya kami tidak akan lepas dari intsruksi ketua umum," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement