REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbedaan data kekuatan gempa bumi di Kepulauan Aru, Maluku, mendapat sorotan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Revisi data kekuatan gempa bumi dari 6,6 skala richter (SR) ke 5,9 SR disebut terlalu besar selisihnya.
"Terlalu besar revisinya dan ini sering terjadi. Perbedaan kekuatan gempa sebesar 0.7 SR itu besar," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada Republika.co.id, Ahad (27/1).
Menurut Sutopo, data kekuatan gempa awal yang disampaikan dengan kekuatan besar menimbulkan kekhawatiran akan dampak dan kerusakan. Tapi ternyata saat dicek, dampak kerusakan tidak banyak. Hal tersebut, kata Sutopo, harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
"Ini menjadi pembelajaran kita semua. Tentu BMKG memerlukan seismograf yang lebih rapat sehingga saat terjadi bencana dapat menginformasikan kejadian gempa dengan tepat dan tanpa revisi," tuturnya.
Dia menjelaskan, perbedaan data tersebut terjadi karena keterbatasan jaringan seismograf. Karena keterbatasan jaringan, informasi awal kekuatan gempa di Kepulauan Aru cukup besar. Setelah beberapa waktu kemudian, seiring masuknya data dari seismograf, data kekuatan gempa menjadi lebih valid.
Baca juga, Raja Ampat Diguncang Gempa 3,2 SR.
Gempa bumi yang terjadi di Kepulauan Aru, Maluku, tak membuat kerusakan parah dan menimbulkan korban jiwa. Kekuatan gempa yang terjadi di Kepulauan Aru sebesar 5,9 SR, bukan 6,6 SR seperti yang dikabarkan sebelumnya.
"Tidak ada kerusakan dan korban. Gempanya juga 5,9 SR bukan 6,6 SR. Jadi tidak memberikan dampak merusak parah," ujar Sutopo.
Sutopo menjelaskan, gempa bumi di 112 kilometer Barat Laut Kepulauan Aru, Maluku, terjadi pada Sabtu (26/1) sore sekira pukul 15.12 WIB. Gempa bumi yang dirasakan kuat selama kurang lebih lima detik itu terjadi di kedalaman 10 kilometer. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.
Untuk kerugian materil, Sutopo menerangkan, terdapat satu unit rumah yang mengalami rusak ringan. Selain itu, ada satu rumah sakit yang mengalami rusak ringan berupa plafon berjatuhan alibat guncangan gempa tersebut.