Ahad 27 Jan 2019 11:43 WIB

Angin Puting Beliung Terjang Indramayu

Puting beliung terjadi dua kali, yaitu sekitar pukul 00.15 WIB dan 03.15 WIB.

Hujan deras yang disertai angin puting beliung
Foto: dok. Basarnas Jawa Barat
Hujan deras yang disertai angin puting beliung

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU - Angin puting beliung menerjang beberapa lokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Ahad (27/1) dini hari. Akibatnya, sejumlah bangunan rumah dan perkantoran rusak ringan. Kepala Kepolisian Resor Indramayu AKBP Yoris M. Y. Marzuki mengatakan ada beberapa bangunan di Mapolres yang rusak akibat terjangan angin puting beliung.

"Di Mapolres Indramayu ada beberapa atap yang rusak akibat sapuan angin puting beliung," kata Yoris.

Selain atap Mapolres Indramayu, beberapa kantor yang berdekatan juga mengalami kerusakan di bagian atapnya karena sapuan angin puting beliung. Puting beliung sendiri, lanjut Yoris, terjadi dua kali, yaitu sekitar pukul 00.15 WIB dan 03.15 WIB. Tidak hanya merusak rumah dan kantor, namun juga merusak satu unit mobil.

"Kendaraan dinas lantas kami juga pecah kaca belakangnya karena tertimpa genting akibat puting beliung," tuturnya.

Yoris mengatakan pihaknya sudah memerintahkan polsek di jajaran untuk melakukan pengecekan daerah yang terdampak angin puting beliung.

Sementara seorang warga Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rudi, mengatakan angin puting beliung menerjang desanya sekitar pukul 00.15 WIB. Saat itu dia sedang berada di luar rumah.

"Tiba-tiba angin kencang datang, ada beberapa rumah tetangga yang rusak ringan dan juga ranting berjatuhan," katanya.

Sementara Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan selama musim hujan sangat berpotensi terjadinya angin puting beliung dan itu bisa terjadi dimana saja, terutama wilayah Cirebon yang meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.

"Kalau musim hujan potensi terjadinya angin puting beliung sangat besar," katanya.

Angin puting beliung, kata Faiz, terjadi karena awan hujan yang bewarna abu-abu kehitaman atau disebut Cumulonimbus dan ini muncul pada saat musim hujan dan juga pancaroba.

"Angin puting beliung berpotensi terjadi selama musim hujan ini, hingga menjelang masuk musim kemarau atau pancaroba, pada bulan Mei nanti," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement