Ahad 27 Jan 2019 09:53 WIB

JK Terima Laporan Kepala BNPB Soal Banjir Sulsel

Dalam dua hari terakhir ini, hujan berkurang dan debit air menurun

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima laporan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bebencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo tentang kondisi terakhir dampak bencana banjir yang melanda Sulawesi Selatan, Ahad saat menuju Makassar, Ahad ( 27/1).
Foto: Tim Wapres
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima laporan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bebencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo tentang kondisi terakhir dampak bencana banjir yang melanda Sulawesi Selatan, Ahad saat menuju Makassar, Ahad ( 27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima laporan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bebencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo tentang kondisi terakhir dampak bencana banjir yang melanda Sulawesi Selatan. Laporan tersebut disampaikan Kepala BNPB kepada Kalla, saat penerbangan menuju Makassar, di Pesawat Khusus Kepresidenan BAe RJ-85, Ahad (27/1). Kalla beserta rombongan hendak meninjau bencana banjir di Sulsel dilanjutkan memimpin rapat tentang penanggulangan banjir Sulsel.

"Berawal dari curah hujan ekstrem melanda wilayah Sulawesi Selatan yang menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga banjir dan longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan," papar Doni kepada Wapres, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Ahad (27/1).

(Baca: Kemensos Turunkan Tim Psikososial ke Sulsel)

Dalam catatan BNPB,  dalam dua hari terakhir ini, hujan berkurang dan debit air menurun, Tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99,43 meter.  Volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144.99 meter kubik per detik serta outflow sekitar 145.00 meter kubik per detik.

Kepada Kalla, Doni mengungkapkan BNPB memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp. 1,15 Milyar untuk operasi darurat penanganan banjir dan longsor. Seluruh pihak juga disertakan dalam penanganan banjir.

"BPBD Provinsi Daerah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, TAGANA, SKPD dan Relawan telah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan logistik kepada korban yang selamat," kata Doni.

Data sementara, kerusakan akibat banjir dan longsor tercatat meninggal 68 orang, mengungsi 6757 orang, jembatan rusak 25 jembatan dan sawah terendam 11508 hektar serta rumah rusak 4787 unit.

Sebelumnya bencana banjir melanda Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulawesi Selatan, disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Enam wilayah yang diterjang banjir yaitu Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng.

Mendampingi Wapres dalam rombongan pesawat diantaranya Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana  Doni Monardo, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Soeharso Monoarfa, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Alwi Hamu, Staf Khusus Wapres M. Abduh, Tim Ahli Wapres M. Ikhsan serta Iskandar Mandji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement