REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi bila mendapat mandat dari rakyat pada Pilpres 17 April nanti. Prabowo akan meminta para menteri untuk menandatangani komitmen bahwa dirinya tidak akan memperkaya diri sendiri atau orang lain.
"Tidak memberikan proyek kepada keluarganya, saudaranya, tetangganya. Harus transparan dan memakmurkan rakyat. Kalau mereka tidak mau tanda tangan maka dia tidak layak bergabung dalam kabinet Indonesia Adil Makmur," kata Prabowo pada acara Deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di Gedung Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).
Prabowo akan memilih calon menteri yang miliki rekam jejak bersih dan berintegritas. Deklarasi itu dihadiri sekitar 4.400 alumnus dari 115 perguruan tinggi di penjuru Tanah Air.
Komitmen Prabowo untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih bukan tanpa alasan karena pembangunan infrastruktur saat ini tidak berdampak langsung kepada masyarakat. Pembangunan hanya dinikmati oleh segelintir orang.
"Kami mengerti masalah yang dihadapi, elite Indonesia telah gagal. Kalau ksatria, kalau punya rasa tanggungjawab, kalau tidak berhasil, sebagai bangsa yang besar, bangsa yang kuat, maka elitenya akan minta maaf dan tinggalkan panggung," kata Prabowo dalam siaran persnya.
Untuk menopang pemerintahan yang bersih, Prabowo berjanji akan meningkatkan kesejahteraan aparatur penegak hukum seperti hakim dan polisi. "Kita ingin kita dihormati dan disegani. Kita ingin hakim kita tidak bisa disogok. Itu cita-cita kita bersama," kata Prabowo.