Sabtu 26 Jan 2019 15:23 WIB

TKN Sebut Tabloid Indonesia Barokah Berbasis Data dan Fakta

Tabloid Indonesia Barokah berisi konten politis terkait Pilpres 2019.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai tabloid Indonesia Barokah tidak perlu dipersoalkan lagi. Karena menurut dia, konten tabloid Indonesia Barokah termasuk pada kategori negative campaign yang berbasis data dan fakta.

Bahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Pers pun, kata dia, tidak mempersoalkan konten dari Tabloid Barokah tersebut. “Tabloid barokah saya sudah baca ya, tabloid ini menurut saya tidak ada yang boleh di persoalkan. Karena tabloid ini termasuk pada kategori negative campaign, artinya membicarakan keburukan-keburukan calon tertentu tapi datanya ada faktanya ada,” jelas Karding Hotel Puri Denpasar Jakarta, Sabtu (26/1).

Baca Juga

Jika dibaca secara menyeluruh, kata dia, konten dari tabloid Indonesia Barokah merupakan saduran atau ringkasan dari berita yang sudah beredar sebelumnya. Sehingga menurut dia, konten dari tabloid tersebut tidak menjadi masalah.

Kendati demikian dia menampik bahwa Tabloid Barokah tersebut diproduksi oleh TKN. “Tapi itu tidak diterbitkan oleh tim kami,” ucap dia.

Diketahui, tabloid Indonesia Barokah belakangan santer diperbincangkan. Tabloid Indonesia Barokah berisi konten politis terkait Pilpres 2019.

Tak hanya itu, halaman depan tabloid juga menyinggung  peristiwa Reuni 212. Judulnya. “Reuni 212, Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?

Kendati demikian sebelumnya Republika telah melakukan penelusuran tentang keabsahan alamat kantor redaksi tabloid Indonesia Barokah. Kantor redaksi tabloid Indonesia Barokah yang beralamatkan di Jalan Haji Kerenkemi, Rawa Bacang, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi nyatanya fiktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement