Jumat 25 Jan 2019 13:23 WIB

Bocah yang Meninggal karena DBD Telat Tertangani

Ketika datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi terserang penyakit DBD yang berat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Bocah pasien Demam Berdarah Dengue (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Bocah pasien Demam Berdarah Dengue (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.OD, CIMAHI -- Muhammad Riski Aditia (5), bocah asal Kampung Cigugur Tengah RT 04 RW 08, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi meninggal akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), Kamis (24/1). Anak pasangan Ujang (48) dan Ratna ini menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat.

Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Cibabat, Trias Nugrahadi membenarkan bahwa korban yang meninggal sempat dirawat di rumah sakit. Namun, ketika datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berat. "Ya, masuk ke RS dengan kondisi berat," ujarnya melalui pesan singkat ke Republika.co.id, Jumat (25/1).

Sementara itu saat ditemui, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cimahi, Pratiwi mengaku pihaknya menerima informasi jika seorang balita asal Cigugur Tengah meninggal akibat DBD. Menurutnya, mereka sudah ke puskesmas untuk berobat.

"Dari sana disarankan kalau misalnya dikasih obat tidak ada perubahan maka dua hari lagi kontrol karena mungkin sudah baikan dan dianggap sehat," katanya.

Menurutnya, ketika korban DBD tersebut datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah dan terlambat tertangani. Ia mengungkapkan orang tua korban memiliki asuransi kesehatan sebagai penerima bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Sebetulnya tinggal kemauan orang tua dan sudah dikasih tahu dari puskesmas. Mungkin kesibukan, mungkin keluarga menganggap sudah membaik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement