REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin meminta relawan melakukan strategi khusus untuk menangkal hoaks atau kabar bohon karena merugikan banyak pihak. "Lakukan strategi memerangi hoaks," ujarnya di sela menghadiri rapat kerja daerah tim relawan Jokowi-Ma'ruf, Bravo 5 Jawa Timur di Surabaya, Kamis (24/1).
Menurut dia, hoaks diartikan sebagai tsunami teknologi karena memiliki efek dan dampak kepada siapa saja. Bahkan, hoaks mampu membuat kiai terpengaruh.
"Jangan langsung kirim, tapi cek dulu kepastiannyam dan ini juga sudah ada di dalam ajaran agama Islam," ucap Ketua Umum Nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
Kiai Ma'ruf juga berharap relawan tak cukup sekadar deklarasi, lalu melakukan "serangan udara" dengan memunculkan opini-opini. Ia mengatakan relawan harus berkeliling dari rumah ke rumah dan pintu ke pintu untuk mempengaruhi masyarakat agar kembali memilih Jokowi.
Selain itu, relawan tak cukup berkeliling, tetapi wajib mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa program-program yang sudah dilakukan Joko Widodo selama menjadi Presiden telah menunjukkan hasil positif. "Sarana dan insfrastruktur yang sudah dibangun era Jokowi adalah pondasi. Karena sudah pondasinya maka bangunan harus diperkuat. Sekarang relawan harus masuk ke daerah-daerah merebut massa," katanya.
Sementara itu, Bravo-5 Jatim optimistis mampu menyumbang 10 juta suara untuk pasangan yang didukungnya. Bahkan, secara khusus Bravo-5 Jatim membidik kalangan milenial menengah ke bawah.
"Salah satunya dengan mengunjungi sejumlah warung kopi di semua kabupaten/kota di Jatim. Warung kopi menjadi jujugan karena tempat ini merupakan tempat nongkrong kaum milenial, terutama di pedesaan," ujarnya.
Gus Ubaid, sapaan akrabnya, mengatakan sejak deklarasi pada Oktober 2018, pihaknya sudah bergerak menyosialisasikan Jokowi-Kiai Ma'ruf ke masyarakat.
Pemilihan Presiden diselenggarakan pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, kemudian Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.